Sumber Energi: Arti, Jenis, dan Cara Pemanfaatannya | Fisika Kelas 12
Apa kabar, Teman KOCO? Balik lagi nih sama Minco yang kali ini akan ajak kamu untuk belajar tentang sumber energi. Kita sebagai manusia tentu saja sangat membutuhkan energi, seperti matahari, angin, air, dan lain sebagainya. Namun, ternyata ada beberapa energi yang jika digunakan terus-menerus akan semakin menipis persediaannya, contohnya yaitu minyak bumi dan batu bara. Kelompok ini disebut dengan energi tak terbarukan, sedangkan matahari, angin, dan air merupakan energi terbarukan. Nah, apa sih bedanya? Bagaimana cara memanfaatkan semua energi ini? Yuk, simak selengkapnya di sini!
Pengertian Sumber Energi
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 79 Tahun 2004 tentang Kebijakan Energi Nasional, sumber energi adalah sesuatu yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui proses konversi/transformasi terlebih dahulu.
Sumber energi terbagi menjadi dua macam, yaitu sumber energi yang dapat diperbaharui seperti matahari, angin, dan air, serta sumber energi yang tidak dapat diperbaharui contohnya minyak bumi, batu bara, dan gas alam.
Tak dipungkiri bahwa setiap hari kita tidak pernah lepas dari kebutuhan atas sumber daya energi. Hampir seluruh aktivitas yang kita lakukan pasti memerlukan sumber daya, baik terbarukan maupun tidak. Eksploitasi sumber daya minyak juga mulai meningkat pesat sejak zaman revolusi industri. Seluruh perkembangan dan kemajuan dari industri membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit, sehingga energi minyak dan sumber daya tidak terbarukan lainnya terus digunakan secara masif.
Penggunaan energi yang terlalu berlebihan akhirnya berhasil membuat kekacauan dan kerusakan dari lingkungan alam di sekitarnya. Hasil buangan dari energi tersebut menimbulkan polusi yang sangat merusak lingkungan dan berbahaya bagi pernapasan. Setelah banyak yang mulai menyadari bahwa sumber daya tak terbarukan mulai menipis jumlahnya, akhirnya banyak ilmuwan yang memutuskan untuk mulai mengalihkan sumber daya tersebut menuju ke energi yang masih bisa terbarukan.
Jenis-jenis Sumber Energi
Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya ada banyak macam energi yang bisa kita temui. Energi tersebut masing – masing mempunyai fungsinya. Namun, penggunaan energi yang terus meningkat membuat manusia harus mempunyai opsi lain dari energi yang sudah ada saat ini. Jenis dari energi sendiri bisa dibagi menjadi dua, yaitu energi yang terbarukan dan energi yang tidak terbarukan.
Energi terbarukan
Seperti yang sudah Minco spill di atas, energi terbarukan atau dapat diperbaharui contohnya adalah matahari, angin, air, panas bumi, dan biomassa. Sumber energi ini tidak akan habis jika digunakan terus-menerus, sehingga dapat dijadikan solusi atau alternatif pengganti bahan bakar konvensional.
Dilansir dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, konsep dari energi yang terbarukan sendiri baru mulai dikenal secara luas pada tahun 1970-an. Kemunculan dari energi yang terbarukan merupakan sebuah antitesis atas pengembangan dan penggunaan energi yang tidak terbarukan secara masif dan besar – besaran. Selain mempunyai kemampuan untuk bisa dibuat dan dipulihkan kembali, energi yang terbarukan ini dipercaya sebagai salah satu solusi untuk mengatasi polusi lingkungan karena sifatnya yang jauh lebih bersih dan aman bagi lingkungan.
Kelebihan energi terbarukan
- Bisa selalu dipakai tanpa khawatir jumlahnya berkurang dengan cepat.
- Ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah dan emisi yang berbahaya bagi makhluk hidup lainnya.
- Dapat diperoleh secara gratis seperti matahari dan air.
Jenis energi terbarukan
Di sekitar kita ada banyak jenis sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan dengan pengolahan yang sederhana. Energi yang terbarukan ini juga bisa membuat manusia menjadi punya pilihan terbaik untuk menopang hidupnya. Di bawah ini merupakan beberapa jenis energi yang terbarukan dan membutuhkan biaya yang minim agar bisa diolah menjadi energi yang bisa dipakai.
Matahari

Sumber energi terbarukan yang paling umum ditemukan berasal dari tenaga matahari. Matahari atau energi surya banyak digunakan karena akses sinar dan radiasi panas dari matahari mudah untuk didapatkan. Energi matahari dapat dikonversi ke bentuk energi lain, seperti panas dan listrik dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Menurut World Meteorological Organization (WMO), energi matahari dihasilkan dalam dua cara utama, yaitu:
- Sel surya (solar cells) atau dikenal juga dengan sel fotovoltaik adalah alat yang dapat mengubah energi dalam cahaya menjadi energi listrik melalui efek fotovoltaik. Teknologi ini dikenalkan oleh fisikawan Prancis Antoine-Cesar pada tahun 1839.
- Tenaga surya terkonsentrasi (concentrated solar power/CSP) menggunakan cermin untuk memusatkan sinar matahari. Energi matahari digunakan untuk memanaskan fluida pada suhu tinggi dengan menggunakan sistem konsentrator. Semakin besar faktor konsentrasi, semakin tinggi suhu cairan yang dipanaskan.
Tenaga angin

Selanjutnya yaitu angin sebagai salah satu sumber energi yang bisa terus diolah dan dimanfaatkan agar bisa menjadi sumber tenaga listrik. Pada tempat yang lapang dan mempunyai angin kencang bisa dibangun turbin pembangkit tenaga listrik yang digerakkan oleh angin. Sebab, angin mempunyai sifat yang akan terus bergerak dan tidak akan menimbulkan emisi serta limbah sama sekali. Angin juga bisa menjadi sebuah energi alternatif yang baik meskipun sifatnya yang cenderung terus berubah sesuai dengan kondisi musim dan lingkungan.
Adapun manfaat dari energi angin, di antaranya:
- Menggerakkan kincir angin dan turbin angin, sehingga dapat menghasilkan listrik.
- Mendorong perahu layar agar dapat berjalan.
- Membantu proses pengeringan pakaian.
Air

Pemanfaatan energi air dapat terlihat pada penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Energi yang bersumber dari tenaga air sebenarnya sudah lama dimanfaatkan oleh manusia karena lebih ramah lingkungan dan jumlahnya yang melimpah. Saat ini tenaga air yang mengalir digunakan sebagai pembangkit listrik karena mampu menghasilkan gaya dorong yang bisa menggerakan turbin dari pembangkit listrik tersebut.
Tidak hanya di sungai saja, sumber tenaga air yang mengalir juga bisa ditemukan dengan mudah dengan menggunakan arus dari air laut yang akan terus bergerak setiap saat. Sumber energi terbarukan yang mengandalkan tenaga air yang mengalir lebih sering dimanfaatkan karena sifatnya lebih stabil dan akan terus bergerak. Investasi yang dibutuhkan juga jauh lebih kecil sehingga bisa menghasilkan sumber daya listrik yang banyak bagi manusia.
Biomassa dan Biofuel

Sumber dari biomassa adalah tumbuh-tumbuhan, tanaman hidup, pohon mati, binatang, mikroorganisme, hingga sampak organik. Energi ini juga sudah mulai digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) lho! Biomassa termasuk sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari proses konversi dengan melalui pembakaran langsung, konversi termokimiawi, serta biokimiawi. Melalui proses tersebut, energi biomassa dapat menghasilkan bahan bakar.
Selain biomassa, ada juga biofuel yang merupakan bahan bakar hayati yang dihasilkan dari hasil olahan tanaman dengan kandungan gula yang tinggi seperti tebu, kelapa sawit, dan jarak. Biofuel saat ini sudah semakin banyak digunakan dan secara perlahan akan menggantikan bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbarui.
Energi tak terbarukan
Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui (non renewable) adalah sumber energi yang tidak dapat diisi atau dibuat kembali oleh alam dalam waktu yang singkat, bukan proses berkelanjutan. Selain membutuhkan proses yang lebih singkat, energi yang tidak terbarukan juga awalnya sangatlah berlimpah sehingga manusia terus melakukan eksploitasi secara besar – besaran.
Sumber energi tak terbarukan ini berasal dari perut bumi dalam bentuk cair, gas, dan padat. Contohnya seperti minyak bumi, gas alam, propane, batu bara, dan uranium. Berikut penjelasannya:
Jenis energi tak terbarukan
Minyak bumi

Jika pada energi terbarukan ada matahari yang menjadi sumber energi paling banyak digunakan, sedangkan pada energi tak terbarukan ada minyak bumi. Salah satu kegunaan terbesarnya adalah sebagai bahan bakar untuk transportasi dan rumah tangga.
Minyak bumi ini berasal dari makhluk hidup yang sudah mati kemudian tertutup lapisan tanah dan batuan. Maka dari itulah, minyak bumi dapat dianggap sebagai campuran molekul karbon dan hidrogen yang terbentuk dari sedimen sisa-sisa hewan serta tumbuhan yang terperangkap selama jutaan tahun.
Proses pembentukan dari minyak bumi sendiri membutuhkan waktu berjuta-juta tahun, sehingga tak heran bila minyak bumi tergolong sumber energi yang tidak bisa diperbaharui karena persediaannya sangat terbatas. Manfaat dari minyak ini sangat banyak, di antaranya yaitu:
- Bahan bakar untuk memasak, pengapian industri, & transportasi
- Bahan pembuatan produk cat, kosmetik, plastik karet, deterjen, dsb
- Sebagai pelumas atau oli bagi mesin kendaraan
- Bahan pembuatan aspal, lilin untuk batik, dan pelapis kertas.
Batu bara

Selain minyak bumi, batu bara juga termasuk sumber energi yang persediannya terbatas. Batu bara merupakan endapan senyawa organik karbonan (karbon, oksigen, hidrogen) yang terbentuk secara alami dari sisa-sisa tumbuhan.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam siaran pers nomor 246.Pers/04/SJI/2021, cadangan batu bara Indonesia saat ini mencapai 38,84 miliar ton. Dengan rata-rata produksi batubara sebesar 600 juta ton per tahun, maka persediaan cadangan batu bara di Indonesia masih dapat dipakai hingga 65 tahun. Walaupun begitu, dengan tingginya pemakaian bisa saja persediaan batu bara tidak bisa mencapai rentang waktu tersebut.
Adapun manfaat dari energi batu bara yaitu:
- Bahan bakar pembangkit listrik
- Bahan bakar produksi baja, semen, industri kimia, hingga farmasi.
- Bahan pembuatan sabun, pewarna, aspirin, dsb
Gas alam

Berikutnya yaitu gas alam yang merupakan sumber energi dari fosil hewan, tumbuh-tumbuhan, atau mikroorganisme lain yang sebelumnya telah tersimpan jutaan tahun juga di bawah tanah. Setidaknya, terdapat tiga jenis gas alam yang ditemukan di Indonesia, yaitu LNG, LPG, dan CNG.
- Liquefied Natural Gas (LNG) ⇒ Gas alam metana, Tidak berbau, tidak korosif, dan tidak mudah terbakar.
- Liquefied Petroleum Gas (LPG) ⇒ Gas alam dengan komponen propana dan butana. Mudah terbakar, sedikit beracun, dan tidak ada warna, rasa, serta baunya.
- Compressed Natural Gas (CNG) ⇒ Tidak berbau, tidak korosif, dan tetap jernih di bawah tekanan tinggi.
Manfaat dari gas alam sendiri juga banyak, seperti sebagai komoditas energi untuk ekspor, bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri, dan bahan baku untuk pupuk serta obat-obatan.
Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?
Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.
Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.
Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!
