IPA, SMP, Topik Belajar

Sistem Peredaran Darah: Fungsi, Komponen dan Proses Pembekuan Darah | IPA Kelas 8

Halo Teman KOCO! Kira-kira kamu udah paham betul belum dengan darah? Kalau masih belum mengerti, yuk coba baca dulu di materi Apa itu Darah. Kali ini Minco akan membahas materi darah lebih dalam, lebhi tepatnya membahas sistem peredaran darah.

Pada pembahasan ini Minco akan membahas lengkap mulai dari fungsi, komponen, dan proses pembentuknya, jadi simak baik-baik ya!

Fungsi Sistem Peredaran Darah

Sebelumnya kalian udah pada tahu belum, apa saja fungsi dari darah yang mengalir di dalam tubuh kita? Nah kalau belum, berikut fungsi dari darah:

  • Mengangkut oksigen, sari-sari makanan, sisa-sisa metabolisme, dan hormon melalui pembuluh darah.
  • Berperan dalam sistem pertahanan tubuh dalam melawan bakteri yang masuk dengan adanya sel darah putih (leukosit).
  • Berperan dalam proses pembekuan darah dengan adanya keping darah (trombosit).
  • Mengatur suhu tubuh
  • Menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.

Komponen Darah

Kan setelah tahu fungsi dari darah, kalian jadi mengerti betapa pentingnya peran darah di dalam tubuh kita. Tetapi darah tidak terbentuk begitu saja, ada komponen-komponen penyunsun darah.

Darah sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu bagian cair dan padat. Bagian cair ini disebut dengan plasma darah dan bagian padat disebut sel-sel darah. Berikut Minco akan memberikan penjelasannya secara lebih lengkap, simak bersama ya!

Plasma darah

Hampir sekitar 55 persen cairan darah adalah plasma, maka dari itu plasma merupakan bagian terbesar penyusun darah. Plasma darah sendiri terdiri dari air, sari-sari makanan, protein darah, antibodi, sisa metabolisme, dan zat terlarut lainnya.

Plasma darah memiliki fungsi untuk mengedarkan sari-sari makanan dan sisa metabolisma serta mengedarkan hormin.

Sel-Sel Darah

Sel-sel darah merupakan bagian padat dalam darah, komposisi sel darah adalah sekitar 45 persen di dalam darah. Sel-sel darah ini terbagi kembali menjadi tiga bagian, yaitu sel darah merah atau eritrosit, sel darah putih atau leukosit, dan keping darah atau trombosit. Berikut kandungan dan fungsi masing-masing dari sel-sel darah.

Sel darah merah (eritrosit)

Sel darah merah atau eritrosit merupakan sel yang paling banyak jumlahnya di dalam darah. Sel darah ini memiliki bentuk bulat pipih dan memiliki bagian cekung di tengahnya.

Warna merah pada sel darah merah ini dikarenakan terkandung hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein yang berperan membawa oksigen. Di mana hemoglobin terdiri dari heme dan globin, serta di dalam heme terkandung atom besi (Fe).

Lalu apa fungsi dari sel darah merah ini?

  • Sel darah berfungsi mengikat oksigen
    Oksigen diikat oleh atom besi (Fe) yang terdapat pada hemoglobin, lalu membentuk oksihemoglobin yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
  • Sel darah berfungsi mengikat karbon dioksida
    Karbon dioksida diikat oleh hemoglobin, sehingga membentuk karboksihemoglobin yang kemudian diangkut ke paru-paru.

Sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih atau leukosit memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan sel darah merah. Sel ini tidak memiliki pigmen dan mempunyai inti yang bentuknya bervariasi. Terbentuk di sumsum tulang belakang dan limfa, sel darah putih memiliki massa hidup selama 4-5 hari.

Sel ini terbagi lagi berdasarkan ada tidaknya granula atau butiran di dalamnya, yaitu granulosit dan agranulosit. Sel-sel darah putih yang termasuk dalam granulosit adalah neutrofil, basofil, dan eosinofil. Sedangkan yang termasuk agranulosit adalah monosit, limfosit T, dan limfosit B.

Sel darah putih memiliki peran penting dalam sistem pertahanan tubuh, untuk membunuh mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

Keping darah (trombosit)

Keping darah atau trombosit merupakan bagian dari darah yang bentuknya tida beraturan dan berinti, serta memiliki ukurang yang lebih kecil dibandingkan sel darah merah dan sel darah putih.

Keping darah berperan dalam proses pembekuan darah untuk mencegah atau menghentikan pendarahan. Jika pembuluh darah mengalami kerusakan akibat luka atau hal lainnya, maka keping darah akan mulai mengelilingi luka tersebut dan memulai pembekuan.

Proses Pembekuan Darah

Pasti di antara Teman KOCO ada yang pensaran bagaimana proses pembekuan darah dapat terjadi. Berikut ini akan Minco jelaskan bagaimana proses terjadinya pembekuan darah.

Nah sekarang anggap saja kamu sedang berlari, namun tiba-tiba terjatuh. Saat terjatuh lutut kamu yang kamu gunakan sebagai tumpuan ini terluka dan berdarah.

Saat terjadi luka dan berdarah, trombosit yang pecah akan mengeluarkan trombokinase, yang kemudian mengubah protombin menjadi trombin yang dibantu oleh vitamin K dan kalsium, lalu protein trombin ini akan mengubah protein yang bernama fibrinogen yang awalnya bersifat larut air dalam plasma darah menjadi benang-benang fibrin. Benang fibrin inilah yang akan menyumbat luka, sehingga pendarahan berhenti. Itulah tadi proses terjadinya pembekuan darah.

Bagaimana Teman KOCO? Apakah penjelasan di atas membuat kamu jadi lebih paham tentang darah?
Nah, kalau kamu ada pertanyaan seputar darah, bisa tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa juga untuk sering-sering latihan soal atau menonton video untuk meningkatkan pemahaman kamu mengenai cabang ilmu Pengetahuan Alam ini.

Buat kamu yang sedang mencari materi pembelajaran bisa lho mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran dan bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star!  

Klik banner dibawah ini untuk dapatkan aksesnya.

KOCO Schools Banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *