Sistem Pencernaan Manusia: Fungsi, Organ, Hormon, Gangguan Penyakit | IPA Kelas 7
Seperti kita ketahui bahwa untuk memperoleh sumber energi, maka kita perlu mengonsumsi makanan. Namun, pernah tidak kamu kepikiran bagaimana, ya cara semua makanan yang dikonsumsi dapat dicerna oleh tubuh? Nah, ternyata hal itu terjadi karena adanya sistem pencernaan di dalam tubuh manusia. Yuk kita cari tahu apa saja organ yang berperan dalam proses pencernaan makanan. Selamat menyimak, Teman KOCO.

Fungsi dan Pengertian
Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan berfungsi mengubah makanan secara mekanik dan mengangkut makanan. Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim penting untuk pencernaan secara kimiawi. Sehingga, secara umum, proses pencernaan terdiri atas 2 jenis yaitu proses pencernaan mekanik dan kimiawi.
Proses / Sistem Pencernaan Mekanik
Definisi proses pencernaan mekanik yakni proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan beberapa gerakan, misalnya mengunyah, menelan, serta memompa, menghancurkan, hingga meremas makanan. Tujuan pencernaan mekanik adalah mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.
Proses / Sistem Pencernaan Kimiawi
Kemudian, proses pencernaan kimiawi merupakan proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim, dan bertujuan untuk mengubah partikel makanan yang sudah kecil-kecil tersebut menjadi bentuk yang siap diserap oleh tubuh.
Organ Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan manusia dimulai dari rongga mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan diakhiri di anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, kelenjar lambung, hati, pankreas, dan kelenjar usus.
Proses / Sistem Pencernaan Makanan
Mulut
Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dimulai dari mulut, yang berfungsi sebagai tempat masuknya makanan. Proses tersebut disebut sebagai proses mekanik yang dijalankan oleh gigi dan proses kimiawi yang dijalankan oleh enzim amilase.
Gigi kita akan menghancurkan makanan hingga menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga akan memudahkan pekerjaan enzim amilase. Lalu, enzim amilase akan menguraikan amilum atau kandungan pada makanan supaya menjadi gula sederhana yang bisa diserap oleh tubuh.
Perlu diketahui bahwa enzim amilase diproduksi oleh kelenjar ludah. Selain itu, di dalam mulut juga ada lidah yang berfungsi mengaduk makanan sampai bisa bercampur dengan enzim amilase tadi.
Faring dan Esofagus
Tenggorokan atau disebut faring adalah saluran pencernaan yang menghubungkan antara rongga mulut dan kerongkongan atau esofagus. Makanan yang kita telan dari mulut akan masuk melalui Faring, lalu diteruskan ke kerongkongan. Kemudian, pada dinding kerongkongan akan terjadi gerakan peristaltik, yakni gerakan meremas-remas yang fungsinya mendorong makanan untuk menuju lambung.
Lambung
Pada lambung terjadi pencernaan kimiawi, yakni makanan akan dicerna oleh enzim dalam getah lambung. Enzim tersebut dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung itu sendiri terdiri dari:
- Pepsin yaitu enzim yang berfungsi memecah protein menjadi pepton
- Asam Klorida (HCl) yaitu asam yang fungsinya untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan, serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin
Sebagai informasi, fungsi lambung yakni:
- Mencerna protein
- Lalu, menyimpan makanan (selama 2 hingg 5 jam)
- Serta mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di dalam lambung karena ada asam lambung
Usai melalui pencernaan di lambung, makanan pun perlahan-perlahan akan didorong masuk ke organ selanjutnya, yaitu usus halus.
Pankreas, Hati dan Empedu
Hati merupakan organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena fungsinya membentuk cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Lalu, cairan empedu akan ditampung di dalam kantung empedu, sebelum digunakan pada organ usus halus.
Jadi, kantung empedu berfungsi menyalurkan empedu ke usus halus, kalau hati berfungsi menghasilkan empedu. Lalu pankreas berfungsi memproduksi enzim pencernaan untuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak di usus halus. Pankreas juga akan menghasilkan senyawa bikarbonat yang menetralkan makanan dari lambung yang bersifat asam, sehingga tak melukai dinding usus halus.
Setelah karbohidrat diserap usus halus dalam bentuk monosakarida, selanjutnya monosakarida ini dibawa ke hati dan sebagian dibawa kedalam sel untuk melakukan proses metabolisme. Didalam hati, monosakarida disintesis menjadi glikogen kemudian dioksidasi menghasilkan CO2 dan H2O atau dibawa menuju jaringan yang membutuhkan.
Hati dapat mengatur kadar gula dalam darah dengan bantuan hormon insulin. Kadar gula dalam darah diatur oleh 2 hormon yaitu :
- Hormon insulin : dihasilkan oleh kelenjar pankreas, berfungsi menurunkan glukosa dalam darah
- Hormon adrenalin : dihasilkan oleh korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah.
Di dalam tubuh, protein dicerna menjadi asam amino para reaksi hidrolisis dengan bantuan enzim pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksidase dan aminopeptidase. Asam amino tersebut diabsorbsi oleh usus halus kemudian dibawa oleh pembuluh darah dan sebagian menuju ke jaringan, sebagian lain menuju ke hati untuk proses pelepasan gugus amin (gugus yang mengandung N). Pelepasan gugus amin ini disebut dengan deaminasi protein.
Protein tidak disimpan didalam tubuh, zat sisa hasil penguraian protein yang mengandung nitrogen akan dibuang melalui air seni dan yang tidak mengandung nitrogen akan diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Oksidasi protein menghasilkan empat kalori.
Usus Halus
Letak usus halus yakni diantara lambung dan usus besar, yang bentuknya berupa saluran dengan ukuran panjang sekitar 670 cm hingga 760 cm. Usus halus dibedakan dalam 3 bagian yakni duodenum, jejunum, dan ileum.
Duodenum atau usus dua belas jari fungsinya sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi, dengan cara berikut: makanan dari lambung yang masuk ke usus dua belas jari akan dinetralkan dahulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Kemudian, akan dicerna menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta menggunakan enzim maltase yang dihasilkan oleh usus halus itu sendiri.
Enzim amilase akan memecah amilum menjadi maltosa. Lalu maltosanya dipecah menjadi glukosa oleh enzim maltase. Kalau enzim lipase memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol yang dibantu oleh empedu, yang akan mengemulsikan lemak sehingga enzim lipase dapat bekerja. Sementara itu, enzim tripsin bekerja memecah pepton menjadi asam amino.
Glukosa, asam lemak, dan gliserol, serta asam amino tadi merupakan bentuk zat gizi sederhana yang siap diserap oleh tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus selanjutnya yakni jejunum dan ileum. Sehingga fungsi jejunum atau usus kosong dan ileum atau usus penyerapan, adalah sebagai tempat penyerapan zat gizi sederhana atau sari makanan. Oleh sebab itu, strukturnya dipenuhi oleh vili atau jonjot usus yang fungsinya memperluas area penyerapan sari makanan tersebut.
Usus Besar
Usus besar ialah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus, dimana sisa makanan yang tak dapat dicerna dan diserap tubuh lalu akan diteruskan ke usus besar. Fungsi usus besar yaitu untuk membusukkan sisa makanan tadi menjadi feses, dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Usus besar terdiri beberapa bagian, yakni:
- Kolon: tempat pemadatan feses/penyerapan kembali air dari zat sisa makanan
- Rektum: tempat menyimpan feses sementara waktu
Selain itu, ada juga organ yang disebut umbai cacing, yakni bagian yang berbentuk memanjang seperti cacing. Umbai cacing bisa membengkak kalau ada sisa makanan yang tersumbat di dalamnya, yang dapat menimbulkan penyakit usus buntu.
Anus
Organ anus fungsinya sebagai tempat pembuangan zat sisa makanan atau feses.
Gangguan / Penyakit di Sistem Pencernaan
- Apabila kelebihan protein akan terjadi pembengkakan hati dan ginjal, karena hati dan ginjal tidak kuat untuk menguraikan protein yang terlalu banyak.
- Apabila kekurangan protein akan mengakibatkan busung lapar (Hanger Odema). Ada 2 jenis busung lapar yaitu Kwashiorkor dan Marasmus:
- Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh ketiadaan protein didalam tubuh. Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan dibagian bawah kulit (edema) akibat terlalu banyaknya cairan didalam tubuh.
- Marasmus adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya protein, karbohidrat dan lemak. Marasmus ini bisa dikatakan kurangnya energi didalam tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi sangat kurus hingga terlihat rangka tubuh yang menonjol.
- Gangguan metabolisme yang berupa penimbunan senyawa aseton dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Kesulitan bernapas terjadi karena tingkat keasaman dan jumlah CO2 yang tinggi, yang disebut dengan asidosis.
Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai IPA seputar sistem pencernaan manusia. Penasaran, kan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman materi yang kamu miliki? Yuk kerjakan TEMU (Tes Kemampuan Kamu) di Kelas BESTIE , ya!
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta bantuan langsung dari para guru secara live online dengan berlangganan KODIO Learning. “The best preparation for tomorrow is doing your best today.” – H Jackson Brown, Jr.