Pengertian Atmosfer, Fungsi, dan Lapisannya | Geografi Kelas 10
Hai, Teman KOCO! Tentu kamu sudah tidak asing dong dengan istilah atmosfer? Yap, lapisan udara yang berada di permukaan bumi hingga langit ini ternyata mempunyai beberapa lapisan lagi lho! Wah, kira-kira apa saja ya lapisan atmosfer itu? Daripada penasaran, yuk langsung simak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Atmosfer
Istilah atmosfer sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu “atmos” yang berarti uap air atau gas, dan “sphaira” yang berarti selimut atau pembungkus. Jadi, atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti suatu planet, termasuk bumi dengan unsur penyusun dan ketebalan yang berbeda-beda. Atmosfer tersusun dari berbagai unsur, di antaranya yaitu 78% nitrogen, 21% oksigen, 0,9% argon, dan 0,03% karbon dioksida. Sedangkan sisanya terdapat unsur air, hidrogen, kalium, krypton, neon, xinon, dan 0,7% ozon.
Fungsi Atmosfer
Lalu apa fungsi dari atmosfer ini, Minco? Atmosfer tentu mempunyai banyak fungsi, terutama bagi kehidupan di bumi, di antaranya yaitu:
- Melindungi bumi dari suhu panas ekstrem dari matahari,
- Menjaga suhu bumi tetap hangat dan stabil bagi daerah yang tidak mendapat sinar matahari,
- Melindungi bumi dari sinar ultraviolet dan lapisan ozon,
- Melindungi bumi dari benda-benda asing di luar angkasa yang jatuh tertarik gravitasi bumi, misalnya seperti meteor.
- Mempengaruhi cuaca di bumi, seperti cuaca hujan, badai, topan, angin, salju, awan dan lainnya
- Mengaja gravitasi atau daya tarik bumi tetap stabil.
- Terdapat kandungan gas yang diperlukan manusia, hewan dan tumbuhan untuk bernapas dan kebutuhan lainnya.
Lapisan Atmosfer

Setelah mengetahui fungsinya, sekarang kamu juga perlu memahami lapisan-lapisan dari atmosfer. Untuk atmosfer sendiri terdiri dari lima lapisan, di antaranya yaitu:
Troposfer
Okey, kita akan membahas mulai lapisan atmosfer paling bawah dari permukaan tanah yaitu troposfer. Lapisan troposfer ini merupakan lapisan udara yang terletak pada ketinggian 0-10 km di atas permukaan bumi. Nah, disinilah manusia, hewan hidup, dan tumbuhan berada serta masih mungkin untuk bernapas. Sebab, jika semakin ke atas dan mendekati batas troposfer, manusia akan mengalami kesulitan bernapas dan keringat dingin serta hipotermia.
Selain itu, pada lapisan troposfer juga terdapat dua senyawa kimia, yaitu karbon dioksida dan uap. Sehingga, tak heran bila lapisan ini menyebabkan pembentukan cuaca karena banyak mengandung air. Berikut adalah fungsi dari troposfer yang perlu kamu ketahui:
- Menimbulkan berbagai fenomena alam seperti angin, hujan, petir, hingga perubahan cuaca dan iklim
- Sebagai lapisan pembatas atau tropopause yang menyeimbangkan dengan lapisan atmosfer selanjutnya
- Mengatur suhu yang berbeda-beda pada bagian bumi
Stratosfer
Sebagai lapisan kedua atmosfer, statosfer ini bersuhu dingin dan hanya mengandung ozon saja. Lapisan stratosfer juga berperan sebagai pelindung permukaan bumi dari gelombang sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Stratosfer terletak pada ketinggian 10-30 km di atas permukaan bumi dan pergerakannya cukup tenang, sehingga sering dijadikan rute pesawat komersial.
Oh ya, ozon dalam lapisan statosfer ini berasal dari oksigen yang mengalami perubahan akibat adanya aliran listrik setelah petir dan guruh silih berganti atau pengaruh sinar ultraviolet matahari.
Mesosfer
Lapisan atmosfer berikutnya yaitu mesosfer yang berada pada ketinggian 50-75 km dari permukaan bumi. Pada lapisan udara ketiga ini terjadi penurunan suhu yang sangat signifikan di setiap ketinggian, yakni berkurang 0,4°C setiap ketinggian 100 meter. Lapisan terendah mesosfer berada pada suhu 10°C, sedangkan lapisan tertingginya bisa mencapai -120°C.
Meskipun begitu, pada suhu terendah inilah terjadi pembakaran meteor atau benda-benda angkasa lainnya yang masuk ke bumi. Sehingga, membuat mesosfer berfungsi sebagai pelindung bumi dari benda-benda angkasa tersebut. Benda-benda angkasa ini akan dibakar dan terurai menjadi debu oleh mesosfer.
Termosfer
Lapisan atmosfer yang satu ini juga dapat disebut sebagai ionosfer, sebab pada lapisan termofer terjadi ionisasi partikel atau molekul. Proses ionisasi ini menyebabkan adanya reaksi perubahan jumlah elektron yang mampu menghasilkan cahaya warna-warni seperti aurora di Kutub Utara.
Lapisan termosfer terletak pada ketinggian 80-100 km di atas permukaan bumi. Berbanding terbalik dengan mesosfer, termosfer ini suhunya akan semakin meningkat di setiap ketinggiannya hingga mencapai 40-1232°C. Oh ya, termosfer juga dapat memantulkan gelombang radio lho! Sebab, ionisasi partikel-partikel di dalamnya mampu memantulkan gelombang dengan frekuensi rendah dan tinggi. Maka dari itulah, lapisan ini sering digunakan untuk penyiaran radio dan televisi.
Eksosfer
Lapisan terakhir dari atmosfer yaitu eksosfer berada pada lapisan terluar yang berjarak 800-3260 km dari permukaan bumi. Tentu saja lapisan ini mempunyai suhu yang sangat panas dibandingkan termosfer, yakni mencapai 2200°C. Nah, karena jaraknya paling jauh dari bumi, maka benda-benda angkasa yang akan menghantam bumi akan hancur terlebih dahulu di lapisan ini.
Fungsi eksosfer tentu saja sebagai pelindung utama bumi terhadap benda-benda ruang angkasa seperti meteor, asteroid, maupun sinar kosmik, serta sebagai zona transisi antara atmofer bumi dengan ruang hampa udara.
Klasifikasi Tipe Iklim
Seperti yang kamu ketahui, atmosfer berperan penting dalam perubahan iklim. Nah, kali ini Minco akan menjelaskan secara singkat tentang iklim dan klasifikasinya. Klasifikasi iklim ini bersifat sangat general dan hanya dipengaruhi oleh letak lintang dari suatu wilayah. Pembagian iklim berdasarkan letak lintang tidak terlepas dari posisi bumi yang miring yaitu 23,5°, kondisi tersebut memungkinkan terjadinya perbedaan dalam intensitas penyinaran matahari.
Berdasarkan letak lintangnya, iklim diklasifikasikan menjadi empat, yaitu:
No. | Jenis Iklim | Ciri-ciri |
1. | Tropis | a. Letaknya di bagian bumi antara 23,5° LU – 23.5° LS b. Suhu rata-rata tinggi dan hari panas lebih dari 250 hari/tahun c. Pada daerah iklim tropika tidak mengenal musim dingin d. Tempat gerakan-gerakan aliran udara konveksi |
2. | Subtropis | a. Letaknya masing-masing di bagian bumi antara 23,5° – 40° LU dan LS b. Pada bagian bumi ini tempat turunnya angin antipasat yang kering dan panas c. Gurun pasir banyak terdapat di daerah dengan iklim ini |
3. | Sedang | a. letaknya di bagian-bagian bumi antara 40°-66,5° LU dan LS b. Pada daerah iklim ini mengalami empat musim, yaitu musim panas, musim rontok, musim dingin, dan musim semi |
4. | Kutub | a. Letaknya di bagian-bagian kutub bumi, yaitu di Kutub Utara (66,5°-90° LU dan LS) b. Selama 8-11 bulan setiap tahunnya, suhu udara rata-rata di bawah 0°C |
Selain berdasarkan letak lintangnya, iklim juga diklasifikasikan berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan basah, lho! Menurut Schmidt-Fergusson, disebut bulan kering jika dalam satu bulan curah hujan kurang dari 60 mm, sedangkan disebut bulan basah jika curah hujannya lebih dari 100 mm. Iklim Schmidt dan Fergusson ini sering disebut juga sebagai Q model karena didasarkan atas nilai Q dan dirumuskan sebagai berikut:

Umumnya, penentuan nilai Q digunakan untuk jangka waktu tertentu misalnya 15 atau 30 tahun. Hal tersebut tidak terlepas dari sifat iklim yang mencakup wilayah yang luas dan jangka waktu yang lama. Nilai Q kemudian dikonversi menjadi tipe iklim dan deskripsi dari tipe tersebut. Berikut ini adalah tabel klasifikasi iklim Schmidt-Fergusson:

Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini? Pelajari juga tentang litosfer dan hidrosfer agar pengetahuan kamu makin luas!
Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.
Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.
Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!
