Pendudukan Jepang di Indonesia: Latar Belakang Imperialisme dan Dampak Perlawanan | Sejarah Kelas 11
Indonesia memperoleh kemerdekaan dalam waktu yang lama. Banyak para pahlawan yang gugur demi mempertahankan bumi pertiwi tercinta. Mereka mengorbankan seluruh jiwa dan raga untuk mengejar sebuah kata merdeka. Para penjajah banyak memeras, menindas, dan merampas hak-hak rakyat Nusantara. Darisana, munculah banyak perlawanan para pahlawan yang masih bersifat kedaerahan. Simak salah satu kisah penjajahan yakni kala pendudukan Jepang di Indonesia saat itu hingga dampak perlawanan yang terjadi.

Latar Belakang Jepang Melakukan Imperialisme
Restorasi Meiji
Restorasi Meiji adalah revolusi yang mengakhiri kekuasaan Keshogunan yang berlaku di Jepang dan mengembalikan kekuasaan kepada kaisar. Restorasi Meiji inilah yang kemudian melahirkan Konstitusi Meiji.
Fasisme Jepang
Latar belakang fasisme di Jepang mengalami sedikit perbedaan dengan yang ada di Jerman dan Italia. Rezim fasisme di Jepang lahir bukan karena krisis ekonomi dan politik, melainkan untuk menjamin keberlangsungan pertumbuhan ekonomi yang sudah tercipta sejak Restorasi Meiji.
Dengan memperluas wilayah kekuasaan, Jepang dapat memastikan tersedianya sumber bahan mentah, pasar, serta akses pelayaran. Hal itulah yang mendorong ambisi Jepang untuk menguasai Asia Timur Raya.
Sedangkan fasisme di Jerman dan Italia lahir karena rakyat menganggap pemimpin yang telah terbentuk melalui proses demokrasi tidak mampu mengatasi krisis ekonomi serta memulihkan martabat dan kejayaan bangsa.
Kedatangan Awal Jepang Ke Indonesia
Januari 1942: Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan Maluku
1 Maret 1942: Jepang menang dalam Perang Pasifik lalu masuk ke Indonesia melalui Banten.
Sekutu membentuk ABDACOM (american, british, dutch, australian community) untuk melawan Jepang tetapi menemukan kegagalan.
5 Maret 1942: Batavia jatuh ke tangan Jepang
8 Maret 1942: Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati
Pemerintahan Sipil dan Militer
Pemerintahan Sipil: Agustus 1942 Mengeluarkan UU No. 27 tentang aturan pemerintahan daerah dan dimantapkan dengan UU No. 28 tentang pemerintahan shu serta tokubetsushi. Pemerintahan Militer: Kepulauan Indonesia dibagi 3 wilayah:
- Tomi Shudan untuk Sumatera berpusat di Bukittinggi
- Asamu Shudan untuk Jawa dan Madura berpusat di Jakarta
- Armada Selatan kedua untuk daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku berpusat di Makassar
Susunan Pemerintahan Militer:
- Gunshirekan (panglima tentara) yang kemudian disebut dengan Seiko Shikikan (panglima tertinggi) sebagai pucuk pimpinan.
- Gunseikan (kepala pemerintahan militer) yang dirangkap oleh kepala staf
- Gunseibu (koordinator pemerintahan dengan tugas memulihkan ketertiban dan keamanan atau semacam gubernur)
Organisasi Pergerakan Bentukan Jepang
Organisasi Sosial Kemasyarakatan

Organisasi Militer

Organisasi Semimiliter

Dampak Pendudukan Jepang
Pendidikan
- Pendidikan ala jepang
- Banyak perguruan tinggi
- Bahasa pengantar tetap Bahasa Indonesia
Ekonomi
- Inflasi tinggi
- Ada pasar gelap
- Gagal panen sehingga menimbulkan kerugian
Pemerintahan
- Jawa sebagai pusat kekuatan militer Jepang
- Terdapat Chuo Sangi In yang tidak boleh dikritik masyarakat biasa
Sosial Budaya
Kondisi masyarakat ketika pemberlakuan romusha:
- Kesulitan makanan
- Banyak gelandangan
- Mati kelaparan
- Mewabahnya penyakit kudis dan TBC
- Kesulitan mendapat obat
- Pakaian tidak layak
Perlawanan Aceh, Singaparna, Indramayu, Blitar

Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar pendudukan Jepang di Indonesia.
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta bantuan langsung dari para guru secara live online dengan berlangganan KODIO Learning.