Pembuatan Unsur Golongan 1A 2A 3A 4A | Kimia Kelas 12
Teman KOCO, usai sebelumnya kita sudah memahami materi seputar sifat fisika dan kimia golongan 1A 2A 3A 4A serta sifat golongan 5A 6A 7A 8A, kini kita akan melaju ke pembelajaran selanjutnya yakni pembuatan unsur golongan 1A 2A 3A 4A serta pembuatan unsur dan senyawa golongan 5A 6A 7A 8A.
Seperti yang Teman KOCO ketahui bahwa beberapa unsur logam dan nonlogam yang berbentuk unsur ataupun senyawa memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan unsur-unsur tersebut terus berkembang seiring pesatnya dunia industri yang berfungsi sebagai alat, bahan dasar, hingga sumber energi. Lalu, bagaimana proses pembuatan unsur dan senyawa golongan-golongan tersebut? Yuk pelajari dibawah ini!

Pembuatan Unsur Golongan 1A (IA) Alkali

Unsur Natrium
Pembuatan unsur Natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan dengan katoda besi dan anoda karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs. Natrium cair terbentuk pada katoda, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah berisi minyak tanah, dalam proses ini bejana elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk tidak bersinggungan dengan udara, karena akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah Klorin.
Senyawa Natrium Klorida
Pada proses pembuatan senyawa Natrium klorida (NaCl) atau garam dapur yakni diambil dari air laut dengan menguapkan air laut dalam kolam atau tambak yang luas di tepi laut. Metode ini dapat diterapkan di daerah panas. Adapun di daerah dingin, garam dapur didapat dengan membekukan air. Air beku yang terbentuk tidak mengandung NaCl, sehingga larutan yang disisakan merupakan larutan pekat dengan kadar NaCl yang tinggi. Garamnya dapat dipisahkan dengan penguapan.
Garam darat diperoleh dengan menggalinya. Hasil penggalian yang sudah putih bersih dapat langsung diperdagangkan. Adapun hasil penggalian yang masih kotor, lebih dahulu dilarutkan dalam air agar kotorannya mengendap dan dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya garam dapat diperoleh kembali dengan penguapan.
Apabila lapisan-lapisan yang mengandung garam itu terlalu dalam letaknya di dalam tanah, maka untuk mendapatkan garam darat tersebut, perlu dipompakan air ke dalam tanah untuk melarutkan garamnya, kemudian larutan itu dipompa kembali ke atas (cara Frasch).
Senyawa Natrium Karbonat
Selanjutnya, pembuatan senyawa Natrium karbonat (Na2CO3) dapat diperoleh dengan cara:
Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma
Ke dalam ruangan katoda, di mana terbentuk NaOH dipompakan (dialirkan dengan tekanan) gas CO2, sehingga terbentuk NaHCO3, kemudian NaHCO3 yang terbentuk dipanaskan.

Proses Solvay
Ke dalam larutan garam dapur yang jenuh dan panas, dipompakan gas-gas amonia (NH3) dan karbondioksida (CO2).

Natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang terbentuk, dipanaskan hingga berubah menjadi soda (natrium karbonat), dengan reaksi seperti berikut :

CO2 yang dibebaskan, dapat dipakai kembali dalam proses tersebut. NH3 yang mahal harganya, dapat diperoleh kembali dengan mereaksikan NH4Cl dengan Ca(OH)2

Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat
Pada pembuatan soda dengan proses solvay sebagai hasil pertama terbentuk senyawa natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang akan terurai pada suhu 650. Oleh karena itu, garam yang terbentuk harus dihablurkan di bawah suhu tersebut. Natrium hidrogen karbonat dapat juga terbentuk jika dalam larutan soda yang jenuh dialirkan karbon dioksida di bawah suhu 310.

Unsur Kalium
Kemudian, pembuatan unsur Kalium dibuat dari elektrolisis KOH cair seperti pada natrium serta pemijaran potas (K2CO3) dalam karbon.

Senyawa Kalium Hidroksida
Senyawa Kalium hidroksida (KOH) memiliki proses pembuatan yang diperoleh dari elektrolisis larutan KCl dengan diafragma (sama dengan cara pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl).
Pembuatan Unsur Golongan 2A (IIA) Alkali Tanah

Unsur Kalsium
Pembuatan unsur Kalsium yakni dibuat dengan elektrolisis CaCl2 cair sehingga dihasilkan Ca pada katoda. Hasil sampingnya adalah klorin.
Senyawa Kalsium Oksida
Llau, untuk pembuatan senyawa kalsium oksida (CaO) dibuat secara besar-besaran dengan memanaskan (pembakaran) batu kapur atau kulit kerang dalam tanur pembakar. Reaksi yang terjadi :

CaO juga disebut kapur tohor dan dalam perdagangan disebut gamping. Gas CO2 yang terbentuk harus segera dialirkan keluar, karena reaksinya dapat balik kembali. Kapur tohor sangat higroskopis.
Unsur Magnesium
Untuk proses pembuatan unsur Magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium klorida. Mg juga dapat diperoleh dari air dan dari reduksi MgO dengan karbon.
Pembuatan Unsur Golongan 3A (IIIA)

Unsur Aluminium
Proses pembuatan unsur Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam kriolit cair dan disebut proses Hall. Bauksit ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katoda. Adapun anoda berupa batang-batang karbon yang dicelupkan dalam campuran.
Senyawa Aluminium Sulfat
Aluminium sulfat (Al2(SO4)) dibuat dari pemanasan tanah liat murni (kaolin) dengan asam sulfat pekat.
Unsur Boron
Sedangkan pada pembuatan unsur Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3, dengan magnesium atau aluminium.

Pembuatan Unsur Golongan 4A (IVA) Silikon

Terakhir, proses pembuatan unsur silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada suhu tinggi.

Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar pembuatan unsur golongan 1A 2A 3A 4A.
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta bantuan langsung dari para guru secara live online dengan berlangganan KODIO Learning.