IPA, SMP, Topik Belajar

Mengenal Kelistrikan Pada Sistem Saraf Manusia | IPA Kelas 9

Teman KOCO, sudah tau belum kalau ternyata tubuh kita ini mempunyai arus listrik lho, terutama pada sistem saraf yang berupa impuls listrik! Tidak hanya itu saja, dalam tubuh kita juga ada tegangannya sendiri dan pastinya beda dengan tegangan yang ada di alat-alat rumah tangga ya!. Kelistrikan yang ada pada tubuh kita ini hubungannya sama komposisi ion bukan listrik yang mengalir pada kabel, Teman KOCO. Nah, mau tahu selengkapnya tentang kelistrikan pada sistem saraf kita ini? Yuk, langsung aja cusss simak penjelasannya di bawah ini!

Kelistrikan Pada Sistem Saraf Manusia

Kamu pasti bertanya-tanya, bagaimana caranya saraf kita ini bisa menghantarkan impuls listrik? Atau bagian saraf mana yang akan saling tarik-menarik atau tolak menolak? Okey, Minco akan jelasin pelan-pelan ya biar kamu paham.😉

Sama seperti arus listrik pada umumnya, muatan yang ada pada sistem saraf baik itu berada pada bagian luar atau dalam sel tentu tidak bisa bergerak sendiri, harus ada rangsangan yang berasal dari neutrotransmitter. Bagian saraf yang mempunyai peran paling penting dalam proses kelistrikan ini adalah sel saraf atau neuron. Sel neuron ini terbentuk karena adanya suatu stimulus atau rangsangan dan mempunyai fungsi menghantarkan impuls listrik.

Perlu kamu ketahui, salah satu dari peristiwa fisiologi yang menggunakan gejala kelistrikan pada sel saraf dalam tubuh adalah proses menghantarkan impuls saraf. Selain neuron, ada beberapa sel saraf lain yang juga membantu proses kelistrikan ini.

Struktur dan Fungsi Penyusun Sel Saraf

Sebelum masuk ke pembahasan proses kelistrikan pada sistem saraf, kamu harus mengetahui struktur dari sel saraf atau neuron terlebih dahulu, yaitu:

Sumber: kafesentul.com
  1. Badan sel saraf → tempat terdapatnya inti sel (nukleus) dan sitoplasma.
  2. Dendrit → juluran pendek sitoplasma, berfungsi untuk menyalurkan rangsang (impuls) dari akson neuron lain menuju badan sel saraf.
  3. Akson (neurit) → juluran panjang sitoplasma, berfungsi untuk menyalurkan impuls dari badan sel saraf ke neuron lainnya.
  4. Neurofibril → benang-benang halus di dalam akson.
  5. Selubung mielin → pembungkus neurofibril.
  6. Sel Schwann → sel-sel yang dibungkus oleh selubung mielin, berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls, menutrisi akson, dan membantu regenerasi akson.
  7. Nodus Ranvier → bagian dari akson yang tidak dilindungi oleh selubung mielin, berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls.
  8. Sinapsis → pertemuan antara ujung akson neuron pertama dengan dendrit neuron kedua.

Tipe-tipe Neuron

Sistem saraf
Sumber: sel.co.id

Secara umum, neuron terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan fungsinya, yaitu:

  1. Neuron sensorik (aferen) → berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor (alat indera) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
  2. Neuron motorik (eferen) → berfungsi menghantarkan impuls dari saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) ke efektor (otot).
  3. Neuron konektor (interneuron) → berfungsi menghubungkan neusensorik dan neuron motorik.

Proses Kelistrikan pada Sel Saraf

Sistem saraf

Setiap tubuh manusia mengandung ion positif (Ca2+ dan Na+) dan ion negatif (Cl). Ketika sel saraf atau neuron tidak sedang menghantarkan impuls, maka muatan positif dari Na+ akan melingkupi bagian paling luar dari memban sel. Hal ini akan membuat membran sel saraf bagian luar menjadi bermuatan listrik positif, sedangkan membran sel dalam bermuatan negatif (Cl).

Ketika neurotransmitter terlepas dari sel saraf yang lain, maka kelistrikan pada sel saraf yang mana impuls atau rangsangan akan lanjut pada sel saraf yang selanjutnya. Kemudian, neurotransmitter akan mengakibatkan muatan listrik positif Na+ untuk masuk ke sel saraf. Selanjutnya, muatan ion positif Na+ akan masuk ke sel saraf melalui membran sel. Rangsangan listrik akan mengalir menuju ke ujung paling akhir dari sel saraf. Kemudian, ketika rangsangan sudah mencapai ujung sel saraf tersebut, neurotransmitter akan terlepas kembali ke sel saraf yang lain atau menuju ke sel saraf tujuan.

Sistem Saraf Manusia

Perlu kamu ketahui, sistem saraf manusia terbagi menjadi dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Berikut penjelasannya:

  • Sistem Saraf Pusat → Sebagai pusat koordinasi yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
  • Sistem Saraf Tepi → Berfungsi sebagai penghubung antara saraf pusat dengan organ-organ tubuh. Pada saraf tepi ini terdiri dari sistem saraf somatik (sadar) dan otonom (tidak sadar).

Gerak Sadar dan Gerak Refleks

Terdapat dua gerakan yang dihasilkan sistem saraf manusia, yaitu:

Gerak sadar

Gerakan yang dilakukan secara sadar. Misalnya gerakan berjalan, berlari, mengambil benda yang jatuh.

Skema gerak sadar: reseptor → saraf sensorik → otak → saraf motorik → efektor

Gerak refleks

Gerakan spontan (tanpa disadari) yang dilakukan karena adanya impuls yang menimbulkan efek kejutan pada reseptor. Misalnya gerakan spontan menjauhkan tangan ketika terkena api.

Skema gerak refleks: reseptor → saraf sensorik → sumsum tulang belakang → saraf motorik → efektor

Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?

Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.

Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.   

Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!

koco star

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *