Mengenal Apa Itu Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan | IPA Kelas 9
Setiap makhluk hidup pasti melakukan perkembangbiakan untuk melanjutkan keturunannya dan mencegah kepunahan, tak terkecuali tumbuhan. Proses perkembangbiakan pada tumbuhan ini bisa dilakukan secara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual). Nah, pada materi kali ini Minco akan ajak kamu untuk mempelajari hal tersebut beserta dengan teknologi reproduksinya. Yuk, simak penjelasannya terkait sistem perkembangbiakan tumbuhan di sini!
Perkembangbiakan Tumbuhan
Sebagai makhluk hidup, tumbuhan juga perlu memperbanyak keturunan dan menjaga spesiesnya agar tidak mengalami kepunahan. Tentu saja untuk mendapatkan hal tersebut, tumbuhan harus melalui proses perkembangbiakan atau reproduksi terlebih dahulu. Perkembangbiakan pada tumbuhan dapat terjadi secara vegetatif atau aseksual (tanpa melibatkan gamet jantan dan betina) ataupun secara generatif atau seksual (melibatkan gamet jantan dan betina fertilisasi).
Perkembangbiakan vegetatif
Salah satu cara agar tumbuhan dapat meneruskan keturunan atau spesiesnya adalah dengan melalui perkembangbiakan vegetatif atau aseksual. Proses reproduksi secara aseksual ini akan menghasilkan individu baru tanpa perpaduan sel-sel kelamin, sehingga individu yang dihasilkan dapat mewarisi sifat genetika yang identik dengan tetuanya.
Untuk perkembangan vegetatif pada tumbuhan terbagi menjadi dua jenis, yaitu vegetatif buatan dan vegetatif alami. Berikut adalah beberapa contoh cara perkembangbiakan tumbuhan dari masing-masing jenis:
Vegetatif alami
No. | Reproduksi Vegetatif | Deskripsi |
1. | Tunas | Berasal dari ujung batang atau ketiak daun Contoh: Pisang, tebu |
2. | Tunas adventif | Tunas yang tumbuh dari akar atau tepi daun. Contoh: Cocor bebek (dari tepi daun), cemara, sukun, kesemek (dari akar). |
3. | Umbi akar | Terbentuk dari modifikasi akar, digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. Contoh: singkong, bengkoang, wortel. |
4. | Umbi batang | Batang yang tumbuh di dalam tanah, digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. Contoh: ubi jalar, kentang. |
5. | Umbi lapis | Batang yang tertutup lapisan daun berdaging, terbentuk dari pertumbuhan tunas di ketiak daun. Contoh: bawang merah, bawang putih. |
6. | Geragih (Stolon) | Batang yang menjalar di atas tanah. Contoh: arbei, pegagan, stroberi. |
7. | Rizoma (rimpang) | Batang yang tumbuh di dalam tanah. Contoh: kunyit, jahe, kencur, temulawak. |
8. | Spora | Butiran-butiran spora dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contoh: lumut, paku. |
Vegetatif buatan
No. | Reproduksi Vegetatif | Deskripsi |
1. | Cangkok | Mengupas bagian kulit batang yang sudah besar sampai terlihat bagian kambiumnya. Contoh: Mangga, rambutan, jambu. |
2. | Stek batang | Memotong batang tanaman yang sudah dewasa dan ditanamankan kembali. Contoh: Sukun, singkong kelengkeng, cabe, tomat, kangkung, anggur. |
3. | Stek daun | Memotong daun yang sudah dewasa kemudian ditanam kembali. Contoh: Kaktus, lidah buaya, cocor bebek, begonia. |
4. | Okulasi | Menggabungkan tanaman dengan menempelkan potongan pucuk dari batang sebuah tanaman ke tanaman lainnya. Contoh: Mangga, kelengkeng, alpukat. jeruk nipis, kamboja. |
5. | Kopulasi | Menggabungkan batang bawah dan atas pada sebuah tanaman. Contoh: Kopi, durian, singkong, tomat, terong, mangga. |
Perkembangbiakan generatif
Selain vegetatif, tumbuhan juga dapat berkembangbiak secara generatif atau seksual. Melalui cara ini, tumbuhan yang mempunyai organ produksi berupa serbuk sari dan putik akan mengalami pembuahan atau penyerbukan.
Tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara generatif yaitu tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) yang mempunyai organ reproduksi berupa bunga. Nah, di dalam bunga inilah terdapat alat kelamin jantan yaitu benang sari yang berperan untuk menghasilkan gamet jantan (serbuk sari) dan alat kelamin betina atau putik yang berperan untuk menghasilkan gamet betina (ovum).

Pada tumbuhan biji, ada beberapa tahapan dalam proses reproduksi generatifnya, yaitu:
Pembentukan sel kelamin jantan dan betina

Pada tahapan ini khususnya untuk sel kelamin jantan, sel induk mikrospora (2n) di dalam ruang sari mulai membelah secara meiosis dan menghasilkan 4 sel mikrospora (n). Kemudian, setiap sel mikrospora (n) ini membelah secara mitosis dan menghasilkan inti generatif dan inti vegetatif. Ruang sari pun akan memecah ketika bunga sudah dewasa dan mengeluarkan serbuk sari.
Sedangkan pada pembentukan sel kelamin betina, sel induk megaspora (2n) di dalam bakal biji membelah secara meiosis dan menghasilkan 4 sel haploid. Nah, dari keempat sel tersebut hanya satu sel saja yang akan berkembang menjadi sel megaspora. Kemudian, sel megasporan sendiri akan membelah secara mitosis sebanyak 3 kali hingga menghasilkan 8 inti haploid. Dari 8 inti haploid, 6 inti menjadi berkembang sebanyak 6 sel haploid dan 2 inti melebur menjadi satu inti diploid. Berikutnya dari 6 sel haploid, 3 sel bergerak ke antipoda dan 3 sel lainnya bergerak ke mikropil. Masing-masing sel kemudian juga berkembang lagi, dimana 3 sel di antipoda menjadi sel-sel antipoda dan 3 sel di mikropil berkembang menjadi 1 sel telur dan 2 sel sinergid.
Penyerbukan (polinasi)
Tahapan selanjutnya yaitu penyerbukan atau peristiwa jatuhnya seruk sari di atas kepala putik. Jenis proses penyerbukan terbagi menjadi tiga, yaitu penyerbukan sendiri (autogami), penyerbukan tetangga (geitonogami), dan penyerbukan silang (alogami).
- Autogami: Serbuk sari dan putik berasal dari satu bunga. Contoh: kedelai, padi.
- Geitonogami: Serbuk sari dan putik berasal dari bunga lain tetapi masih satu pohon. Contoh: jagung.
- Alogami: Serbuk sari dan putik berasal dari bunga lain yang terdapat pada pohon lain tetapi masih satu jenis. Contoh: salak, pepaya.
Pembuahan (fertilisasi)

Proses reproduksi generatif yang selanjutnya yaitu pembuahan (fertilisasi) atau proses peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Terdapat dua jenis pembuahan, yaitu:
- Pembuahan tunggal pada Gymnospermae: Inti generatif membuahi ovum dan menghasilkan zigot.
- Pembuahan ganda pada Angiospermae: Inti generatif I membuahi ovum dan menghasilkan
ovum. Sedangkan, inti generatif II membuahi inti kandung lembaga sekunder dan menghasilkan endosperma (cadangan makanan).
Perkembangan biji
Tahap terakhir dari proses reproduksi generatif tumbuhan berbiji adalah perkembangan biji. Bakal biji berkembang menjadi biji, sedangkan bakal buah berkembang menjadi buah. Biji akan berkecambah hingga membentuk individu baru. Perkecambahan biji dipengaruhi oleh imbibisi, yaitu masuknya air ke dalam biji yang menyebabkan biji mengembang, kulit bijinya pecah, dan memicu perubahan metabolik pada embrio sehingga bijinya tumbuh. Perkecambahan ada dua macam: epigeal (epikotil di atas tanah) dan hipogeal (epikotil tetap berada di dalam tanah).

Teknologi Perkembangbiakan Tumbuhan
Semakin canggihnya teknologi saat ini, membuat cara perkembangbiakan tumbuhan pun menjadi bermacam-macam dan menggunakan berbagai alternatif. Beberapa di antaranya yaitu:
- Hidroponik → Sistem penanaman tumbuhan tanpa menggunakan media tanah.
- Vertikultur → Pembuatan instalasi khusus secara bertingkat untuk menanam tumbuhan, bisa dengan cara menggantung tanaman atau meletakkannya secara bersusun.
- Kultur jaringan → Pengambilan sel atau jaringan tumbuhan untuk dikembangbiakkan menjadi individu baru.
Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini? Jangan lupa untuk mempelajari tentang perkembangbiakan pada hewan juga ya agar pengetahuan kamu makin luas!
Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.
Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.
Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!
