Kimia, SMA, Topik Belajar

Mengenal Apa Itu Senyawa Hidrokarbon | Kimia Kelas 11

Hai, Teman KOCO! Pada materi kali ini, Minco akan ajak kamu belajar mengenai senyawa hidrokarbon. Yap, menyambung dari materi sebelumnya tentang minyak bumi, Minco akan menjelaskan tentang arti, klasifikasi, dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Penasaran mengenai senyawa hidrokarbon ini? Yuk, langsung aja simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Senyawa Hidrokarbon?

Seperti yang sudah kamu ketahui sebelumnya, senyawa hidrokarbon ini merupakan senyawa campuran dalam minyak bumi. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun atas unsur utama yang terdiri dari dua komponen atom yaitu karbon (C) dan hidrogen (H). Sebenarnya tidak hanya minyak bumi saja, namun senyawa hidrokarbon ini juga bisa ditemukan atau menjadi bahan dasar dari gas alam, batu bara, dan sumber daya lainnya.

Oh ya, awalnya atom karbon bergabung untuk membentuk suatu kerangka senyawa, baru kemudian atom hidrogen ikut bergabung juga dengan cara menempel pada berbagai konfigurasi yang berbeda. Komponen kedua atom ini dituliskan dalam bentuk CxHy.

Klasifikasi Senyawa Hidrokarbon

Selain definisinya, sekarang kamu juga harus mengetahui klasifikasi dari senyawa hidrokarbon. Secara umum, klasifikasi senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Alifatik

Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa yang diperoleh dari lemak atau minyak. Berdasarkan ikatannya, senyawa alifatik ini terbagi menjadi tiga jenis, di antaranya yaitu:

Alkana

senyawa hidrokarbon
Sumber: tambah pinter

Jenis senyawa alifatik yang pertama yaitu alkana. Senyawa alkana ini semua ikatannya tunggal atau bersifat jenuh dan mempunyai rumus CnH2n+2. Misalnya seperti metana (CH4), etana (C2H6), dan propana (C3H8). Agar lebih mudah kamu menghafalnya, maka simpulkan bahwa senyawa yang berakhiran -ana termasuk ke dalam jenis alkana. Berikut adalah ciri-ciri dari alkana:

  • Mempunyai massa jenis kurang dari satu.
  • Senyawa non-polar tidak larut dalam air (tetapi larut dalam eter).
  • Antara satu anggota ke anggota berikutnya mempunyai pembeda CH2.
  • Pada suhu dan tekanan normal empat suku pertama alkana berwujud gas, suku ke-5 sampai 17 cair, dan suku 18 ke atas padat.
  • Selisih massa rumus antara satu anggota ke anggota berikutnya adalah 14.
  • Alkana mungkin mengalami oksidasi dengan gas oksigen.
  • Alkana dengan unsur halogen maka atom H akan tersubstitusi dengan Halogen tersebut serta terbentuk hidrogen halogenida.
  • Semakin panjang rantai atom karbonnya, semakin tinggi titik didihnya.

Untuk penamaan dari alkana ini, ada beberapa poin yang perlu kamu pahami, yaitu:

1. Untuk rantai C terpanjang dan tidak bercabang nama alkana sesuai jumlah C tersebut dan diberi awalan n (normal).

2. Untuk rantai C terpanjang dan bercabang beri nama alkana sesuai jumlah C tersebut, tentukan atom C yang terletak pada rantai terpanjang sebagai alkil.

3. Beri nomor rantai terpanjang dan usahakan atom C yang mengikat alkil di nomor terkecil.

4. Alkil tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan abjad, sedangkan yang sejenis dikumpulkan dan diberi awalan sesuai jumlah alkil tersebut:

  • di- untuk 2
  • tri- untuk 3
  • tetra- untuk 4
  • CH3– untuk metil
  • C2H5– untuk etil
  • C3H7– untuk propil
  • C4H9– untuk butil
  • C5H11– untuk amil

Selain metana, etana, dan propana, ada beberapa anggota alkana lain juga beserta dengan sifatnya, di antaranya yaitu:

senyawa hidrokarbon
Sumber: info kimia

Alkena

senyawa hidrokarbon
Sumber: UNKRIS Jakarta

Berikutnya yaitu alkena atau yang bisa disebut dengan olefin sebagai senyawa hidrokarbon yang mempunyai dua rangkap ikatan atau bersifat tak jenuh dan mempunyai rumus CnH2n. Berbeda dengan alkana, anggota senyawa dari alkena ini berakhiran -ena. Contohnya seperti etena (C2H4) dan propena (C3H6). Berikut adalah beberapa sifat dari alkena:

  • Dibandingkan dengan alkana, alkena lebih mudah larut dalam air.
  • Massa jenis < 1
  • Titik didih bertambah tinggi bersamaan meningkatnya jumlah atom C.
  • Dapat mengalami polimerisasi, mudah terbakar.

Untuk penamaan alkena, kamu harus memperhatikan dua hal berikut ini:

1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rangkap dan ikatan rangkap diberi nomor dari nomor terkecil.

2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkana.

Di bawah ini adalah tabel anggota alkena yang perlu kamu ketahui:

senyawa hidrokarbon
Sumber: Roboguru

Alkuna

senyawa hidrokarbon
Sumber: tambah pinter

Disebut juga sebagai asetilena, alkuna ini merupakan jenis senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga. Penggalan akhir dari senyawa alkuna adalah -una. Contohnya seperti etuna, propuna, dan 1-butuna. Sama halnya dengan alkena, alkuna ini termasuk golongan hidrokarbon alifatik tak jenuh. Rumus umum dari alkuna adalah CnH2n-n dengan n>1. Beberapa sifat dari alkuna yaitu:

  • Tidak mudah larut dalam air
  • Dibandingkan dengan alkana, alkuna lebih kurang reaktif.
  • Semakin panjang rantai C, maka semakin tinggi titik didihnya
  • Semakin banyak cabangnya, maka semakin rendah titik didihnya
  • Terjadi reaksi adisi atau pemutusan ikatan rangkap oleh hidrogen, halogen, dan asam halida.

Untuk penamaan pada alkuna adalah sebagai berikut:

1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rangkap dan ikatan rangkap diberi nomor dari nomor terkecil.

2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya seperti pada alkena.

Berikut adalah tabel dari anggota senyawa alkuna, di antaranya yaitu:

senyawa hidrokarbon
Sumber: idSCHOOL

Aromatik

Sesuai namanya, senyawa hidrokarbon aromatik diperoleh dari ekstrak tumbuhan yang menghasilkan aroma atau bau harum. Dibandingkan dengan alifatik, aromatik ini mempunyai tingkat stabilitas yang lebih baik. Aromatik yang paling sederhana adalah benzena (C6H6) yang bisa didapatkan dari degredasi kimiawi getah benzena dan mempunyai aroma dari pohon.

Selain benzena, ada juga toluena (C6H5CH3) yang asalnya dari zat pada pohon Amerika Tengah dan sering dimanfaatkan sebagai wewangian seperti parfum. Walaupun benzena dan toluena beraroma, namun keduanya tidak berbau harum seperti parfum pada umumnya.

Senyawa aromatik mengandung cincin benzena yang disebut dengan benzenoid. Berikut adalah beberapa contoh struktur kimia dari senyawa aromatik:

senyawa hidrokarbon
Sumber: kibrispdr.org

Reaksi Senyawa Hidrokarbon

Dalam senyawa hidrokarbon, ada beberapa reaksi yang terjadi, di antaranya yaitu:

Adisi

Reaksi adisi yaitu reaksi penggabungan dua atau lebih molekul membentuk suatu produk tunggal yang ditandai dengan hilangnya ikatan rangkap. Reaksi ini merupakan reaksi karakteristik dari senyawa tak jenuh seperti alkena dan alkuna. Setelah mengalami reaksi adisi, alkena akan berubah menjadi senyawa jenuh alkana. Berikut contoh reaksi adisi:

Substitusi

Reaksi substitusi yaitu reaksi penggantian atom atau gugus atom dalam suatu molekul dengan atom atau gugus atom lainnya. Penggantian gugus nukleofil disebut substitusi nukleofilik. Penggantian gugus elektrofil disebut substitusi elektrofilik. Gugus nukleofil tidak dapat digantikan dengan gugus elektrofil, demikian juga sebaliknya. Berikut contoh reaksi substitusi:

Eliminasi

Reaksi eliminasi yaitu reaksi penghilangan dua substituen dari suatu molekul. Pada dasarnya, reaksi eliminasi dapat dianggap sebagai kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi biasanya ditandai dengan berubahnya ikatan tunggal menjadi ikatan rangkap melalui terlepasnya molekul kecil seperti air, HCl, atau HBr. Berikut contoh reaksi eliminasi:

Penataan ulang

Reaksi penataan ulang yaitu reaksi dimana suatu molekul mengalami penyusunan ulang ikatan-ikatan dan atom-atom sehingga terbentuk isomernya. Berikut contoh dari reaksi penataan ulang:

Manfaat Senyawa Hidrokarbon

Ada beberapa manfaat dari senyawa turunan hidrokarbon yang berguna bagi semua bidang kehidupan. Di antara penggunaan senyawa ini adalah sebagai berikut:

Bidang pangan

Digunakan dalam industri khususnya industri petroleum dan aspal cair. Hidrokarbon memperoleh energi dari matahari saat tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari selama proses fotosintesis untuk menghasilkan glukosa. Contoh senyawa yang digunakan dalam bidang pangan:

  • Glukosa → sumber energi bagi manusia dan hewan
  • Terpena → contohnya senyawa beta karoten pada wortel
  • Monoterpene → merupakan senyawa dalam minyak jeruk.
  • Karbohidrat → merupakan glukosa dan senyawa yang penuh dengan energi.

Bidang Sandang dan Papan

Senyawa-senyawa turunan hidrokarbon yang berperan di bidang pakaian, antara lain kapas, wol (merupakan suatu protein), sutra (protein), nilon (polimer), dan serat sintetis. Bidang papan, senyawa turunan hidrokarbon yang berperan, antara lain selulosa, kayu, lignin, dan polimer. Contoh senyawa yang digunakan dalam bidang sandang :

  • Poliviniklorida (PVC) → terbentuk dari vinil klorida yang mempunyai ikatan C rangkap 2. Banyak digunakan untuk pembuatan pipa dan karet.
  • Polipropilen/polipropilena → terbentuk dari propena. Untuk serat, tali, plastik, bahan perahu, dan botol plastik.
  • Polistirena → untuk pembungkus, insulator listrik, sol sepatu, dan berbagai peralatan lainya.
  • Polyisoprene → merupakan karet alam digunakan sebagai ban kendaraan, sepatu, dan sarung tangan.
  • Etuna → sebagai sintetis serat buatan.
  • Nilon → merupakan senyawa polimer yang banyak digunakan untuk serat pakaian.
  • Dakron merupakan serat poliester untuk pengganti kapas dalam keperluan rumah tangga. contoh kasur dan bantal.

Bidang Perdagangan

Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon yang menjadi komoditi perdagangan yang sangat penting bagi dunia karena minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling utama saat ini. Negara-negara di dunia penghasil minyak bumi membentuk organisasi antarnegara penghasil minyak bumi yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Country). Hasil penyulingan minyak bumi banyak menghasilkan senyawa-senyawa hidrokarbon yang sangat penting bagi kehidupan manusia, seperti bensin, petroleum eter (minyak tanah), gas elpiji, minyak pelumas, lilin, dan aspal. Contoh senyawa yang digunakan dalam bidang perdagangan:

  • Etena → digunakan sebagai obat bius.
  • Pentena heksana dan heptana → digunakan untuk pelarut sintetis.
  • Propana → untuk sintetis propanal.
  • Metana → untuk zat bakar dan sintesis senyawa metil klorida dan metanol.
  • Teflon → sebagai pelapis anti lengket pada alat alat masak.
  • Butena → untuk pembuatan karet sintetis.
  • Polistirena → membuat kancing sisir pembungkus alat listrik.
  • Propena → untuk sintesis gliserol, isopropil, dan plastik polipropilena.
  • SBR → digunakan untuk karet sintetis.
  • Gliserol → untuk bahan kosmetik, pelembab, dan industri makanan.

Bidang Seni dan Estetika

Di bidang seni, senyawa hidrokarbon yang sering dipakai, antara lain lilin (wax) untuk melapisi suatu karya pahat agar tampak lebih mengkilap. Bahkan ada seniman yang membuat patung dari lilin dengan cara memadatkan lilin dalam ukuran besar kemudian dipahat atau diukir sesuai keinginan sang seniman. Selain itu juga ada seni pewarnaan, baik pada kain maupun benda-benda lain menggunakan senyawa-senyawa kimia. Bahan-bahan yang dilapisi dengan lilin akan tampak lebih menarik dan di samping itu juga akan terhindar dari air karena air tidak dapat bereaksi dengan lilin karena perbedaan kepolaran. Contoh senyawa yang digunakan dalam bidang seni dan estetika:

  • Polivinil asetat → banyak digunakan sebagai perekat dan cat lateks.
  • Polietilena → merupakan polimer dari etena yang mempunyai ikatan C rangkap, melalui reaksi polimerisasi. Kegunaannya sebagai kantong plastik, ember, panci, pembungkus makanan, dan lain-lain.
  • Antrasena → digunakan untuk zat warna.

Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?

Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.

Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.   

Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!

koco star

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *