Mobilitas Sosial: Bentuk, Faktor Pendorong, Penghambat, dan Dampaknya | IPS Kelas 8
Hai Teman KOCO, kembali lagi dengan Minco, kali ini kita akan membahas bagaimana terjadinya mobilitas sosial masyarakat Indonesia. Mobilitas sosial sendiri singkatnya merupakan perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.
Agar Teman KOCO semakin paham, Minco sudah menyiapkan nih penjelasan lengkapnya mulai dari pengertian hingga dampak dari mobilitas sosial. Yuk disimak bersama ya!
Apa Itu Mobilitas Sosial?
Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata sosial pada istilah tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.
Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas sosial.
Contohnya ketika seorang guru yang naik jabatan menjadi kepala sekolah, inilah salah satu contoh mobilitas sosial.
Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Agar kamu semakin paham mengenai mobilitas, maka perlu untuk mempelajari apa saja bentuk-bentuk mobilitas sosial. Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial dibedakan menjadi mobilitas sosial dan mobilitas sosial horizontal.
Mobilitas sosial positif/naik yaitu perubahan atau dampak yang akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Mobilitas sosial negatif/turun yaitu perubahan atau dampak yang akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih buruk, untuk membantu kamu memahami kedua bentuk mobilitas sosial tersebut, berikut ini penjelasannya.
Mobilitas sosial vertikal
Apasih minco mobilitas sosial vertikal itu?
Buat kamu yang udah kepo banget mau tahu itu mobilitas sosial vertikal itu, sini-sini Minco bantu jelasin. Jadi mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing) maupun turun ke tingkat lebih rendah (social sinking).
- Social climbing atau mobilitas vertikal ke atas
Adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi.
Mungkin Minco akan berikan salah satu contohnya, supaya kamu lebih paham, misalnya seperti seorang karyawan yang karena prestasinya dinilai baik kemudian berhasil menduduki sebagai kepala bagian, manajer, bahkan direktur suatu perusahaan merupakan salah satu contoh mobilitas sosial social climbing. - Social sinking atau mobilitas vertikal ke bawah
Merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses sosial sinking ini seringkali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya. Nah salah satu contohnya, seperti seorang pegawai yang diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan sehingga ia menjadi pegawai biasa.
Mobilitas sosial horizontal
Tadi vertikal sekarang horizontal Minco?
Betul banget Teman KOCO, Nah buat penjelasannya mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Jadi, pada mobilitas sosial horizontal, tidak terjadi yang namanya perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Terjadinya mobilitas sosial didorong oleh beragam faktor serta setiap masyarakat memiliki kecenderungan mengalami mobilitas sosial yang tentunya berbeda-beda. Ada yang mudah dan cepat mengalami mobilitas sosial, namun ada juga yang sulit mengalaminya. Maka dari itu, inilah beragam faktor yang mendorong dan terjadinya mobilitas sosial, yaitu:
Faktor Struktural
Faktor struktural yang dimaksud ini, jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Struktur masyarakat di Indonesia sangat terbuka, sehingga orang yang mengalami kesulitan ekonomi dapat mengalami mobilitas sosial setinggi-tingginya, bahkan hingga menjadi presiden. Kedudukan yang tinggi bukan lagi berdasarkan pada keturunan, tetapi pada kemampuan dan berusahan dengan gigih.
Faktor Individu
Faktor individu karena setiap orang memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Misalkan dua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif setara belum tentu keduanya berhasil untuk melaksanakan mobilitas sosial ke atas.
Faktor Sosial
Faktor sosial yang dimaksud adalah ketidakpuasan seseorang akan status sosialnya, inilah yang mendorong seseorang untuk berusaha keras untuk mencari kedudukan di lapisan sosial.
Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Keadaan ekonomi
yang baik memudahkan seseorang dan kelompok melakukan mobilitas sosial. Teman KOCO dapat memperhatikan berbagai fenomena masyarakat di sekeliling kalian, masyarakat yang kondisi ekonominya baik, cenderung lebih mudah melakukan mobilitas sosial.
Faktor Politik
Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang baik. Kondisi negara aman dan damai sehingga para pemimpin dapat menjalankan roda pembangunan dengan baik. Semua rakyat berperan aktif dalam pembangunan.
Kemudahan dalam Akses Pendidikan
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk melakukan pergerakan atau mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya. Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang tak menjalani pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan.
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Selain faktor pendorong, ada juga faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial. Berikut ini beberapa faktor penghambat mobilitas sosial adalah sebagai berikut.
Kemiskinan
Faktor ekonomi dapat membatasi terjadinya mobilitas sosial. Bagi masyarakat yang mengalami keadaan ekonomi yang berkurangan, mencapai status sosial yang diinginkan merupakan hal sangat sulit.
Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah, masyarakat yang berpendidikan rendah berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia, sehingga berakibat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.
Diskriminasi
Diskriminasi merupakan pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan suku bangsa, ras,
agama, golongan. Diskriminasi merupakan bentuk tidak menghargai keberagaman yang ada di Indonesia. Diskriminasi ini juga menjadi salah satu faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial di masyarakat.
Dampak Mobilitas Sosial
Dampak Mobilitas Sosial terbagi menjadi dampak positif dan negatif, karena tidak setiap mobilitas bersifat ke atas atau social climbing. Maka dari itu, kamu harus paham apa saja dampak dari mobilitas sosial, baik itu negatif maupun positif. Berikut ini penjelasannya.
Dampak positif
- Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju
Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata yang satu ke yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang. - Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial
Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Seperti saat ini, Indonesia sedang dalam masa perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. - Meningkatkan Integrasi Sosial
Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial. Sehingga kamu akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga terciptalah integrasi sosial.
Dampak negatif
- Terjadinya Konflik
Mobilitas sosial merupakan salah satu perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk mencapai posisi sosial tinggi yang diinginkan. Dalam hal ini, sangat wajar kalau kemudian timbul persaingan, yang juga memicu konflik.
- Gangguan Psikologis
Seseorang yang memiliki jabatan tinggi kadang memiliki khawatir akan kehilangan jabatan. Bahkan pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan tersebut. Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena diganti maupun karena sudah selesai masa tugasnya (pensiun), menjadi mudah gelisah. Seseorang yang mengalami keadaan seperti ini termasuk ke dalam orang yang mengalami gangguan psikologis. Hal tersebut dapat membahayakan diri sendiri, karena akan timbulnya stres yang berkepanjangan dan penyakit lainnya.
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai mobilitas sosial. Bagaimana, Teman KOCO? Apakah penjelasan di atas membuat kamu jadi lebih paham?
Nah, kalau kamu ada pertanyaan seputar mobilitas soisal, tulis di kolom komentar, ya. Jangan lupa juga untuk sering-sering latihan soal atau menonton video untuk meningkatkan pemahaman kamu mengenai cabang Ilmu Pengetahuan Sosial ini.
Kamu bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran dan bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star lho!
Klik banner dibawah ini untuk dapatkan aksesnya.
