Geografi, SMA, Topik Belajar

Mengenal Apa Itu Energi Baru dan Terbarukan | Geografi Kelas 11

Hai, Teman KOCO! Jika kemarin kamu sudah mempelajari tentang ketahanan pangan dan industri beserta dengan pengelolaan sumber dayanya, nah kali ini Minco juga akan menjelaskan lagi satu hal yang juga penting untuk keberlangsungan negara, yaitu energi baru dan terbarukan. Yap, keduanya adalah jenis energi yang berbeda, namun sama-sama dibutuhkan sebagai sumber energi. Sebenarnya apa sih itu energi baru dan terbarukan? Daripada penasaran, yuk langsung aja simak penjelasan di bawah ini!

Apa Itu Energi Baru dan Terbarukan (EBT)?

Sebenarnya energi baru dan terbarukan ini dua jenis energi atau satu jenis energi sih, Minco? Sebenarnya, energi baru dan terbarukan atau yang sering disingkat dengan EBT ini adalah dua jenis energi yang berbeda. Dalam RUU Energi Baru dan Terbarukan, keduanya mempunyai pengertian masing-masing. Menurut RUU EBT pasal 1 ayat 1, energi baru adalah semua jenis energi yang berasal dari atau dihasilkan dari teknologi baru pengolahan sumber energi tidak terbarukan dan sumber energi terbarukan. Sedangkan, energi terbarukan adalah energi yang berasal atau dihasilkan dari sumber energi terbarukan.

Energi baru 

Okey, balik lagi ke pengertian energi baru dimana terselip istilah teknologi baru. Nah, artinya energi baru adalah jenis energi yang belum pernah ada sebelumnya dan dapat dihasilkan oleh bantuan teknologi. Misalnya seperti gasifikasi batu bara, dimana batu bara akan digerus dan ditekan hingga menjadi gas, atau juga hidrogen yang hingga saat ini statusnya masih percobaan.

Namun, kedua contoh di atas sebenarnya berbeda jika dilihat dari sumbernya. Energi baru batu bara tergolong jenis energi baru dari sumber tak terbarukan, karena batu bara suatu saat akan habis jika dikeruk/digunakan terus menerus. Berbeda halnya dengan hidrogen, energi baru hidrogen berasal dari sumber terbarukan. Sebab, hidrogen ini berasal dari air yang persediaannya akan ada terus sepanjang proses alam terjadi.

Energi terbarukan

Bagaimana dengan energi terbarukan? Nah, energi terbarukan adalah jenis energi yang sudah lama ada namun belum digunakan/terpakai secara maksimal dan sumbernya tidak terbatas. Misalnya seperti angin, matahari. ombak, gerakan air, dan panas bumi.

Istilah energi terbarukan muncul sebagai solusi atas potensi keterbatasan sumber energi tak terbarukan yang banyak terpakai saat ini. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemanfaatan energi tak terbarukan mempunyai dampak negatif.

Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan banyak disebabkan karena produksi gas-gas berbahaya dari sisa oksidasi, seperti CO2, SO2 dan NO2. Gas CO2 yang dihasilkan merupakan salah satu golongan gas rumah kaca yang memicu pemanasan global. Sedangkan SO2 dan NO2 adalah senyawa yang menjadi sumber deposisi asam yang akan kembali ke permukaan bumi bersama hujan asam ataupun sebagai partikel bebas.

Nah, deposisi asam ini dapat mengganggu keseimbangan nutrisi tanah, merusak kualitas air, punahnya beberapa jenis makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi dengan kondisi asam, menimbulkan masalah kesehatan pada manusia, dan masih banyak lagi. Melihat besarnya dampak yang dihasilkan oleh energi tak terbarukan, maka para saintis pun berupaya memanfaatkan energi terbarukan.

Kebijakan Energi Baru dan Terbarukan

Perlu kamu ketahui, energi baru dan terbarukan merupakan pengelolaan energi dari proses alam yang berkelanjutan dan dijadikan sebagai energi alternatif. Energi baru dan terbarukan bersifat ramah lingkungan sehingga berkontribusi dalam mengatasi pemanasan global dan mengurangi emisi karbon dioksida.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, Indonesia menargetkan penggunaan energi baru dan terbarukan minimum 23% (2025) dan 31% (2050). Kebijakan tersebut meliputi:

  • Konservasi energi → Pemanfaatan energi yang efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang diperlukan.
  • Diversifikasi energi → Penganekaragaman penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi, serta peralihan menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui.
  • Intensifikasi energi → Pencarian sumber energi baru untuk meningkatkan cadangan energi guna dimanfaatkan sebagai tenaga listrik.

Potensi dan Persebaran Sumber Daya Energi Baru dan Terbarukan

Energi baru dan terbarukan mempunyai potensi dan persebaran sumber daya untuk persediaannya, di antaranya yaitu:

Energi Baru dan Terbarukan (EBT)Deskripsi
Energi Matahari● Dapat menghasilkan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
Keuntungan:
– Matahari bersinar sepanjang tahun
– Tidak menimbulkan polusi
– Cocok untuk daerah terpencil
Kelemahan:
– Membutuhkan modal biaya dan luas lahan yang besar
– Efisiensi energi matahari dipengaruhi polusi udara dan kondisi cuaca
Energi Air● Dapat menghasilkan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dan PLTMh (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro)
Keuntungan:
– Konstruksi sederhana
– Mudah dioperasikan
– Tidak menimbulkan polusi
– Aliran air digunakan sebagai sumber energi
Kelemahan:
– Mengganggu keseimbangan ekosistem perairan
– Pembangunannya dapat menyebabkan kerusakan geologi seperti tanah longsor dan erosi
Energi Gelombang dan Arus Laut● Potensi energi berupa energi gelombang laut (wave energy) dan pasang surut (tidal energy)
● Dapat menghasilkan PLTGl (Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut)
Keuntungan:
– Konstruksi tidak luas
– Tidak menimbulkan polusi
– Gelombang laut tidak pernah habis
Kelemahan:
– Kekuatan gelombang berbeda-beda di setiap tempat
Energi Panas Bumi● Dapat menghasilkan PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal)
Keuntungan:
– Ramah lingkungan
– Eksplorasi dan eksploitasi tidak membutuhkan lahan luas
Kelemahan:
– Membutuhkan biaya modal yang tinggi
– Dapat mempengaruhi kestabilan tanah di sekitarnya
Energi Angin dan Hybrid● Dapat menghasilkan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
Keuntungan:
– Memanfaatkan kecepatan angin
– Ramah lingkungan
Kelemahan:
– Biaya pemeliharaan dan operasional relatif mahal
– Sulit diprediksi karena kecepatan angin yang tidak stabil
Energi Nuklir● Dapat menghasilkan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Keuntungan:
– Tidak menghasilkan gas rumah kaca
– Industri energi relatif lebih aman
Kelemahan:
– Adanya risiko/bahaya dari limbah radioaktif
– Berpotensi kebocoran
Energi Biomassa/Bioenergi● Dapat menghasilkan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)
● Dapat menghasilkan energi Biomassa, berupa ;
– Bioethanol:  Etanol dari biomassa yang mengandung komponen pati atau selulosa seperti singkong dan tebu.
– Biodiesel: Dihasilkan dari minyak nabati yang sifanya menyerupai minyak diesel/solar.
– Biogas: Berasal dari bahan organik yang difermentasi.
– Biobriket:  Berasal dari bahan organik yang telak mengalami proses pemampatan (padatan). 
Keuntungan:
– Mengurangi impor bahan bakar
– Mengeliminasi efek rumah kaca
Kelemahan:
– Ketergantungan yang masih tinggi terhadap kayu
– Teknologi untuk konversi biomassa membutuhkan biaya yang tinggi

Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?

Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya.

Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.   

Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!

koco star

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *