Mengenal Apa Itu Analytical Exposition Text | Bahasa Inggris Kelas 11
Teman KOCO, kamu pernah nggak membaca teks atau tulisan yang berisi tentang opini dari penulisnya sendiri? Biasanya teks seperti ini ada di koran, debat, pidato, buletin, mading, maupun artikel website. Nah, kalau dalam bahasa Inggris, teks ini disebut sebagai analytical exposition text. Mau tau kegunaan, struktur, dan kaidah kebahasaan dari analytical exposition text? Cusss, kita langsung bahas materinya di sini!
Apa Itu Analytical Exposition Text?
Seperti yang sudah Minco spill di atas, analytical exposition text adalah teks yang berisi ide, gagasan, atau pendapat dari penulis mengenai peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Kamu bisa menggunakan jenis teks ini untuk menyakinkan pembaca jika topik yang kamu sampaikan tersebut penting untuk dibahas. Namun begitu, analytical exposition text tidak mengharuskan pembacanya untuk mengubah sudut pandangnya terhadap topik yang kamu bahas. Jadi, bisa dibilang teks ini isinya pure pendapat penulis.
Struktur Analytical Exposition Text
Seperti teks pada umumnya, analytical exposition text juga mempunyai struktur penyusun teks yang terdiri dari tiga bagian, di antaranya yaitu:
Thesis statement
Pada bagian struktur yang pertama ini, kamu harus memperkenalkan dan menetapkan sudut pandang tentang topik yang akan kamu bahas. Biasanya, kalimat dalam thesis statement ini dalam bentuk pernyataan yang menekankan pendapat penulis.
Tidak hanya itu saja, terkadang ada juga yang mengawali teks dengan sebuah pertanyaan yang bisa menarik perhatian pembaca. Misalnya seperti “Why breakfast is the most important meal of the day”, “How do you study when the test is coming?, dan masih banyak lagi.
Oh ya, kamu juga bisa menggunakan bagian thesis statement ini sebagai preview dari poin-poin yang sudah kamu susun sebelumnya. Tujuannya agar pernyataan tesis kamu menjadi semakin kuat dan menarik pembaca.
Arguments
Struktur analytical exposition text selanjutnya yaitu arguments. Pada bagian ini, kamu bisa mulai menjelaskan serangkaian ide, gagasan, argumen, atau pendapat untuk mendukung sudut pandang kamu terhadap masalah yang kamu angkat.
Selain itu, kamu juga perlu menyertakan bukti-bukti valid, misalnya berupa kutipan, pendapat ahli. data lapangan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, gagasan atau pendapat kamu pun menjadi lebih kuat, sesuai fakta, dan menyakinkan. Tambahkan setidaknya dua argumen yang harus kamu cantumkan dalam analytical exposition text.
Reiteration/Conclusion
Setelah kamu menyampaikan thesis dan arguments, maka kamu bisa mulai membuat reiteration atau kesimpulan dari tulisan yang kamu buat. Melalui kesimpulan ini, pembaca pun menjadi lebih mudah memahami isi dan maksud yang sudah kamu tulis. Biasanya di akhir kalimat, penulis akan menambahkan pertanyaan seperti “What do you think about this phenomenon?” atau “Do you agree about this?” untuk mengajak para pembaca memikirkan topik yang penulis bahas.
Ciri-ciri Analytical Exposition Text
Untuk memudahkan kamu dalam mengenali jenis teks ini, maka kamu harus memahami ciri-cirinya. Dengan begitu, kamu akan bisa membedakan antara analytical exposition dengan teks lainnya. Ciri-ciri dari teks ini meliputi:
- Mengandung expression verb untuk mengekspresikan situasi penulis, misalnya think, realize, sense, know, dsb.
- Menggunakan simple present tense.
- Terdapat kalimat conjunction, seperti addition, furthermore, whereas, on the other hand, as a result, because, atau due to.
Kaidah Kebahasaan Analytical Exposition Text
Terakhir, sebelum kamu mulai mencoba menulis analytical exposition text kamu harus mengetahui kaidah kebahasaannya. Di antaranya yaitu:
- Menggunakan simple present tense untuk menunjukkan fakta.
- Dalam menuliskan gagasan atau pendapat, penulis harus menggunakan kata-kata yang mengekspresikan pikiran atau perasaan. Contohnya seperti experience, feel, know, realize, think, dan semacamnya.
- Terdapat internal conjunction yang meliputi addition (besides, in addition, furthermore), comparisons (but, meanwhile, on the other hand), time (second, then, next), cause-effect (consequence, as a result, so).
- Menambahkan causal conjunctions atau sebab-akibat, misalnya yaitu as a result, because, by, consequently, despite, due to, for that reason, dsb.
- Memakai kata kerja yang mendukung argumen, contohnya such as people say, it is said, research indicates, dan semacamnya.
Contoh Analytical Exposition Text
Contoh 1
Motorcycles are one of the distractions and also the main cause of high levels of stress. Even though motorbikes are considered the most convenient means of transportation, I think motorbikes are still dangerous for humans, animals, and the environment. I also think that motorbikes should be banned in residential areas for reasons of noise, air pollution, disease, and unnatural accidents.
In addition, motorbikes also make a lot of noise, making it difficult for babies to fall asleep. When their baby is asleep, the motorbike will pass and wake the baby. Not only that, motorbikes also make it difficult for children to concentrate on their homework. Experts say that extreme noise can cause deafness and lack of concentration.
Lastly, motorcycles are responsible for horrific accidents which in some cases lead to death. The riders were traveling so fast that they couldn’t stop in time and ended up crashing into other riders or animals. Fields (1993) stated that motorcycles are known as the biggest killer on the highway.
In conclusion from the arguments above, I strongly believe that motorbikes should be banned in residential areas.
Contoh 2
How do you study when the test is coming? Do you start preparing for the test weeks or months before the test or leave things to the last hour? If you start studying weeks or months before the test, it is great. However, if you study all the material in the last hour or minute, it is not good for you. This is called cramming.
Cramming is when students stay up all night until morning to study before a test or finish an assignment. This habit can lead to negative impacts, the first being that disruptions in the regular sleep cycle can cause temporary intellectual lapses. For most students, less sleep can make them could not focus on the class. Additionally, cramming can leave us with memory lapses as well.
Each person has a different sleeping schedule, so some of them often use a stimulant for cramming. An example stimulant, and the most common, is coffee. While delicious and beneficial, it causes many problems in the long-term such as Caffeine Intoxication Syndrome, anxiety, panic, and headaches.
To sum up, cramming is not recommended because it disturbs a person’s sleep cycle which causes temporary intellectual lapses, and using stimulants for cramming gives them a bad effect on their health.
Bagaimana, Teman KOCO? Sudah mulai paham kan dengan materi kali ini?
Kalau kamu ada pertanyaan, langsung tulis di kolom komentar, ya. Kamu juga bisa mencoba mengerjakan tugas terkait topik ini di Kelas BesTie lho!
Kamu juga bisa mendownload rangkuman materi gratis, menonton video pembelajaran atau bertanya langsung dengan guru menggunakan KOCO Star.
Yuk, dapatkan semua aksesnya dengan klik banner di bawah ini!
