Lembaga Sosial: Syarat Terbentuk, Tingkatan Norma, Ciri, Tipe, Fungsi | IPS Kelas 7
Ingatkah kamu ketika memasuki usia sekitar 6 tahun, kamu mulai masuk lembaga pendidikan atau disebut sebagai sekolah. Lalu, kenapa kamu masuk ke sekolah tersebut? Lantaran sekolah dianggap mampu membantu kamu mengenal lebih luas seputar ilmu pengetahuan, membentuk karaktermu, hingga menemukan bakat/cita-citamu. Nah, sekolah merupakan salah satu bentuk dari lembaga sosial. Jadi, apa itu lembaga sosial? Yuk kita simak penjabarannya dibawah ini!

Pengertian dan Syarat Terbentuk Lembaga Sosial
Lembaga sosial adalah keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam masyarakat. Lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat. Sistem norma atau aturan-aturan yang dapat dikategorikan sebagai lembaga sosial harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
- Sebagian besar anggota masyarakat menerima norma tersebut.
- Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem sosial.
- Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.
4 Tingkatan Norma
1. Cara (Usage)
Cara lebih terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat. Penyimpangan dalam norma cara ini tidak akan mendapatkan hukuman berat akan tetapi hanya sekedar celaan. Contoh tindakan yang melanggar norma ini antara lain, cara seseorang membuang sampah, jika ada seorang membuang sampah sembarangan cenderung mendapat celaan karena melakukan tindakan yang tidak sesuai pada tempatnya.
2. Kebiasaan (Folksway)
Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Contohnya kebiasaan memberi hormat kepada yang lebih tua usianya, mendahulukan orang yang sudah lanjut usia ketika sedang antri, dan sebagainya.
3. Tata Kelakuan (Mores)
Kebiasaan itu kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengatur kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Contoh: Jika seorang peserta didik melanggar tata tertib sekolah akan mendapatkan sanksi atas perbuatannya sesuai dengan tata tertib yang berlaku.
4. Adat Istiadat (Customs)
Tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan masyarakat yang mengikat para anggotanya. Bagi anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat, maka ia akan mendapat sanksi sesuai dengan adat masing-masing.
Ciri Lembaga Sosial
Menurut Gillin dan Gillin, lembaga sosial mempunyai beberapa ciri umum, yaitu:
1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya
2. Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan ciri semua lembaga kemasyarakatan
3. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu
4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
5. Lambang biasanya juga merupakan ciri khas lembaga kemasyarakatan
6, Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi tertulis atau yang tidak tertulis.
Tipe Lembaga Sosial
Sudut perkembangannya
1. Crescive institutions : lembaga paling primer yang secara tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh: perkawinan, agama dst.
2. Enacted institutions : dengan sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Contoh: lembaga utang piutang, lembaga perdagangan, lembaga pendidikan yang semuanya berakar pada kebiasaan masyarakat.
Sudut sistem nilai yang diterima masyarakat
1. Basic Institutions : lembaga masyarakat yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat (dianggap pokok). Contoh: keluarga, sekolah, negara
2, Subsidiary Institutions : dianggap kurang penting. Contoh: kegiatan untuk rekreasi
Sudut penerimaan masyarakat
1. Social sanctioned institutions : lembaga yang diterima masyarakat. Contoh: sekolah, perusahaan dagang, dll
2. Unsanctioned institutions : lembaga yang ditolak oleh masyarakat walaupun kadang tidak berhasil memberantasnya. Contoh: kelompok penjahat, pemeras, penculik dsb
Faktor penyebarannya
1. General institutions : dikenal oleh hampir semua masyarakat dunia. Contoh: agama
2. Restricted institutions : yang dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu di dunia. Contoh: agama Islam, Kristen protestan, Kristen katolik, Buddha, Hindu.
Fungsinya
1. Operative institutions : berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan. Contoh: lembaga industrialisasi
2. Regulative institutions : bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri. Contoh: kejaksaan, pengadilan dsb.
Fungsi Lembaga Sosial
Secara umum mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat,
- Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan.
- Memberikan pedoman kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (kontrol sosial).
Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai IPS seputar lembaga sosial.
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta bantuan langsung dari para guru secara live online dengan berlangganan KODIO Learning. “They can because they sure can.” – Napoleon Hill