IPS, SMP, Topik Belajar

Interaksi Sosial: Faktor, Ciri, Contoh Bentuk Asosiatif Disosiatif | IPS Kelas 7

Teman KOCO, tahukah kamu bahwa kita sebagai manusia, tidaklah luput dengan peran kita sebagai makhluk sosial. Kita kerap berinteraksi melalui perbincangan hal yang penting untuk menambah informasi, hingga perbincangan yang ringan untuk berbagi cerita dengan orang lain. Misalnya, ketika kita bercerita, baik dengan orang tua, teman, hingga saudara untuk mencurahkan isi hati ataupun pikiran kita. Jadi, apa itu Interaksi Sosial? Mari simak bersama dibawah ini!

Interaksi Sosial : Faktor, Ciri, Contoh Bentuk Asosiatif Disosiatif | IPS Kelas 7

Pengertian dan Ciri Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia. Ciri interaksi sosial antara lain:

  1. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
  2. Berlangsung secara timbal-balik.
  3. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol yang disepakati.
  4. Adanya suatu tujuan tertentu.

Faktor Proses Terjadinya Interaksi Sosial

Imitasi

Imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya pada saat memasak di dapur.

Sugesti

Pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang. Contohnya, seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasien tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan adanya rasa sugesti pada dokter tersebut.

Identifikasi

Kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Contohnya, seorang anak yang mengidolakan pemain bola, sehingga semua tingkah laku idolanya akan dilakukan.

Simpati

Kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang tertimpa musibah, maka kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya.

Bentuk Interaksi Sosial di Masyarakat

Proses Asosiatif

contoh kerja sama dalam interaksi sosial asosiatif
Contoh Kerjasama dalam Interaksi Sosial// Image by Artist from Pixabay

Bentuk yang pertama yakni disebut proses asosiatif, yang terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yang mengarah kepada kesatuan pandangan. Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu Kerjasama, Akomodasi, Asimilasi.

Kerjasama

Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Dalam pelaksanaan kerja sama, ada lima bentuk kerjasama yaitu kerukunan, bargaining, kooptasi, koalisi, dan joint venture. Contohnya: kerja sama di masyarakat sekitar, antara sesama teman bermain, dan teman sekolah.

Akomodasi

Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi, stalemate, dan ajudikasi. Contoh akomodasi: pemaksaan terhadap kaum yang lemah, penyelesaian PHK karyawan, penyelesaian yang bersengketa melalui pihak ketiga (mediasi), toleransi kehidupan beragama (toleransi), dan pengadilan.

Asimilasi

Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan tindakan. Contohnya adalah orang orang dari Tiongkok yang tinggal di Indonesia. Warga Tiongkok yang sudah lama tinggal di Indonesia, akhirnya bisa berbahasa Indonesia dengan sangat fasih. Namun dialek yang mereka biasa pakai untuk berkomunikasi sudah tidak asli lagi karena sudah tercampur dengan bahasa Indonesia.

Proses Disosiatif

contoh kompetisi dalam interaksi sosial disosiatif
Contoh Kompetisi dalam Interaksi Sosial // Image by David Mark from Pixabay

Lalu, ada proses disosiatif, yang terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok, yang terdiri atas tiga bentuk yaitu: Kompetisi, Kontravensi, Pertentangan/Konflik.

Kompetisi

Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Contohnya: gelar juara, kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah.
Untuk mendapatkannya, seseorang harus bersaing satu dengan yang lainnya.

Kontravensi

Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu, yang ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang. Contohnya, OSIS di sekolahmu mempunyai suatu rencana, tetapi kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut sehingga berkembang rasa tidak suka atau benci namun masih disembunyikan. Contoh lainnya, kontravensi bisa jumpai di dunia politik.

Pertentangan/Konflik

Suatu proses di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Konflik terjadi jika dua pihak berusaha saling menggagalkan tujuan masing-masing. Pertentangan (konflik) disebabkan oleh antara lain perbedaan antara individu-individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.


Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai IPS seputar interaksi sosial.

Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!

Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, serta bantuan langsung dari para guru secara live online dengan berlangganan KODIO Learning. “They can because they sure can.” – Napoleon Hill 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *