Bermain Drama: Struktur, Ciri, Jenis, Kebahasaan | Bahasa Indonesia Kelas 11
Menurut Moultoun, drama merupakan kisah hidup yang dilukiskan dalam sebuah pertunjukan gerak. Simak materi bermain drama, pengertian, kaidah kebahasaan, tujuan, manfaat, hingga jenis-jenis drama di bawah ini.
Tak lupa juga kita akan mempelajari struktur prolog dialog epilog, unsur intrinsik dan ekstrinsik teks, hingga cara mementaskan drama di artikel ini. Selamat menyimak, Teman KOCO!

Pengertian dan Ciri Drama

Secara umum, drama adalah sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan memiliki maksud untuk menampilkan sebuah pertunjukkan yang diperankan oleh aktor.
Ciri-ciri drama adalah sebagai berikut:
- Memiliki konflik.
- Dalam drama pasti ada aksi yang harus dimainkan.
- Harus dilakonkan/diperagakan.
- Waktu drama harus kurang dari tiga jam.
- Tidak ada pengulangan dalam satu masa.
Kaidah Kebahasaan Isi Teks Drama
Drama memiliki ciri-ciri kebahasaan yang khas. Drama pun menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau epilognya.
Lantaran melibatkan banyak pelaku (tokoh), kata ganti yang lazim digunakan adalah mereka. Berikut ciri kebahasaan isi teks drama lainnya, yakni:
1. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh: sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian.
2. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami.
4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud, misalnya, rapi, bersih, baik, gagah, kuat.
Tujuan dan Manfaat Drama

Tujuan drama
- Sebagai sarana bagi masyarakat di semua kalangan.
- Memperoleh pengetahuan tentang seni teater.
- Sebagai media untuk mengembangkan bakat mengenai estetika.
Manfaat drama
- Dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang dan meningkatkan nilai sosial seseorang.
- Memberikan kesempatan untuk berkreasi dalam drama.
- Dapat mengontrol emosi dengan baik.
- Dapat lebih menghargai pendapat orang lain dengan lebih baik.
- Dalam dunia pendidikan, drama digunakan sebagai sarana edukasi yang baik dan menyenangkan.
Jenis-Jenis Drama

Drama dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu : berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah.
Berdasarkan penyajian kisah
Berikut beberapa jenis drama berdasarkan penyajian kisah drama, yaitu :
- Tragedi yaitu drama yang memiliki alur cerita kesedihan
- Komedi yaitu drama yang memiliki alur cerita tentang kelucuan para tokoh
- Tragekomedi yaitu drama yang dipadukan antara drama tragedi dan komedi
- Opera yaitu drama yang dilakukan dengan cara dinyanyikan sembari diiringi dengan musik
- Melodrama yaitu drama yang dilakukan ketika berdialog sembari diiringi musik
- Farce yaitu drama yang berupa dagelan, tetapi tidak keseluruhan adegan dalam farce sama dengan dagelan
- Tablo yaitu drama yang tokohnya lebih mengutamakan gerak, para tokoh tidakmelakukan dialog hanya melakukan berbagai gerakan saja
- Sendratari yaitu perpaduan antara drama dengan seni tari
Berdasarkan sarana
Jenis drama berdasarkan sarana dapat dibedakan menjadi berikut :
- Drama panggung yaitu drama yang dilakukan atau dipentaskan diatas panggung sepenuhnya.
- Drama radio yaitu drama yang hanya bisa didengar.
- Drama televisi yaitu drama yang memiliki kemiripan dengan drama panggung, hanya saja drama ini berada di televisi.
- Drama film yaitu drama yang biasanya menggunakan layar lebar sebagai medianya.
- Drama wayang yaitu drama yang biasanya diiringi dengan pagelaran wayang.
- Drama boneka yaitu pemeran drama ini tidak dimainkan oleh aktor secara langsung, melainkan menggunakan media boneka untuk pemerannya.
Berdasar keberadaan teks naskah
Jenis drama berdasarkan keberadaan teks naskah dapat dibedakan menjadi berikut :
- Drama tradisional yaitu drama yang dilakukan secara otodidak atau tidak menggunakan naskah.
- Drama modern yaitu drama yang dilakukan dengan adanya sebuah naskah
Struktur Drama

Prolog (Adegan Pembuka)
Prolog berisi kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang cerita. Prolog biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.
Dialog (Percakapan)
Dialog berisi percakapan antar tokoh yang terjadi dalam cerita. Dialog harus memenuhi dua tuntutan yaitu : dialog harus turut menunjang gerak laku tokohnya dan dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ujaran sehari-hari. Dalam dialog terdapat beberapa struktur yaitu :
1. Orientasi
Suatu cerita menentukan aksi dalam waktu dan tempat; memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi sesuatu cerita, mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita tersebut, dan ada kalanya membayangkan resolusi yang akan dibuat dalam cerita itu.
2. Komplikasi
Komplikasi atau bagian tengah cerita yakni mengembangkan konflik. Sang pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan-rintangan antara dia dan tujuannya, dia mengalami aneka kesalahpahaman dalam perjuangan untuk menanggulangi rintangan-rintangan ini.
3. Klimaks
Klimaks adalah puncak konflik yang terjadi di dalam cerita yang dialami oleh tokoh utama
4. Resolusi
Resolusi adalah bagian dimulainya penyelesaian dan pemecahan masalah yang sudah dihadapi oleh sang tokoh.
Epilog
Epilog adalah bagian akhir atau bagian penutup dari sebuah drama. Epilog biasanya berisi tentang kesimpulan dan pesan yang bisa diambil dari cerita drama tersebut.
Unsur-Unsur Drama

Unsur Intrinsik Teks Drama
Drama memiliki unsur-unsur. Unsur-unsur drama ialah unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, tokoh, perwatakan/penokohan, alur, setting/latar, sudut pandang, amanat/pesan, konflik, dialog.
1. Tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi drama.
2. Tokoh merupakan orang yang berperan dalam sebuah drama.
3. Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu.
4. Alur merupakan rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita.
5. Latar adalah keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana di dalam naskah drama.
6. Sudut pandang merupakan cara pandang yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentukcerita
7. Pesan atau amanat merupakan ajaran moral yang disampaikan drama itu kepada pembaca/penonton.
8. Konflik adalah permasalahan dalam drama.
9. Dialog adalah percakapan atau proses komunikasi yang ada dalam suatu cerita.
Unsur Ekstrinsik Teks Drama
Sementara itu, unsur ekstrinsik adalah unsur yang memengaruhi sebuah cerita, terdiri dari: faktor ekonomi, politik, sosial-budaya, pendidikan, kesehatan, psikologis pemain dan kru, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.
Penjabaran lebih lengkap tentang unsur intrinsik dan ekstrinsik teks drama bisa kamu baca disini
Mementaskan atau Bermain Drama

Mementaskan/bermain drama berarti mengaktualisasikan segala hal yang terdapat di dalam naskah drama ke dalam lakon drama di atas pentas.
Aktivitas yang menonjol dalam memerankan drama adalah dialog antar tokoh, monolog (lafal, intonasi, nada atau tekanan), ekspresi mimik, gerak anggota badan, dan perpindahan letak pemain.
1. Lafal
Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan kata atau bunyi bahasa. Aspek ini penting kita perhatikan guna kejelasan makna suatu kata.
2. Intonasi
Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Kalimat berita, perintah, dan kalimat tanya harus menggunakan intonasi yang berbeda.
Misalnya, intonasi kalimat untuk menyatakan kegembiraan akan berbeda dengan kalimat yang bermakna kecemburuan.
3. Nada atau tekanan
Nada/tekanan adalah kuat lemahnya penurunan suatu kata dalam kalimat. Kata yang ingin diperjelas maksudnya mendapat tekanan lebih kuat daripada kata lainnya.
4. Mimik
Mimik adalah ekspresi atau raut muka yang menggambarkan suatu emosi: sedih, gembira, kecewa, takut, dan sebagainya. Mimik berperan dalam memperjelas suatu maksud tuturan.
5. Gerak-gerik
Gerak-gerik adalah berbagai gerak pada anggota badan atau tingkah laku seseorang dalam menyatakan maksud tertentu. Bentuknya, misalnya, anggukan kepala, menggigit jari.
Usai menyimak pemaparan diatas, kini kamu makin mahir menguasai seputar bermain drama.
Oiya, Minco alias Mimin KOCO juga mau kasih bocoran, nih kalau KOCO Star juga menyediakan media pembelajaran jika kamu masih butuh penjelasan yang lebih lengkap lagi. Langsung klik gambar banner ini, ya!
Dapatkan juga akses ke ribuan materi atau video belajar Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan mapel lainnya, serta bantuan langsung dari para guru secara live online melalui KODIO Learning.