Jenis-Jenis Pesawat Sederhana

Terdapat empat jenis pesawat sederhana, yaitu katrol, roda berporos, bidang miring, dan pengungkit. Setiap jenis pesawat sederhana mempunyai fungsi dan tujuannya tersendiri, berikut penjelasannya.

Katrol

Prinsip kerja katrol adalah mengangkat benda berat dengan gaya yang lebih kecil, tanpa mengurangi besar usaha yang dilakukan. Katrol tersendiri terbagi dalam beberapa macam, yaitu:

Katrol tetap

Katrol tetap artinya tidak mengubah kedudukan katrol, katrol ini memiliki bagian titik tumpu, titik beban, titik kuasa, lengan beban dan lengan kuasa. Panjang lengan beban sama dengan lengan kuasanya sehingga keuntungan mekanik katrol tetap sama dengan satu atau KM = 1.

Katrol bergerak

Katrol bergerak adalah katrol yang tidak terpasang pada tempat yang tetap, dengan beban digantung pada poros katrol. Lalu keuntungan mekanis dari katrol bergerak adalah KM = 2.

Katrol gabungan atau ganda

Katrol gabungan merupakan katrol yang terdiri dari katrol tetap dan bergerak, pada katrol ini beban digantungkan pada poros di katrol tetap, lalu katrol tetap tersebut dirangkai dengan katrol bergerak. Keuntungan mekanis yang didapat dari katrol gabungan adalah KM = jumlah tali = 2n, di mana n yang dimaksud ini adalah jumlah katrol bergerak.

Tuas atau pengungkit

Tuas adakah pesawat sederhana dengan cara penggunaannya adalah mengungkit. Pengungkit memiliki bagian-bagain titik tumpuk (T), lengan beban (lb), lengan kuasa (lk), dan kuasa atau gaya (F). Di mana lengan beban (lb) adalah jarak antara titik tumpu dengan beban lengan kuasa (lk) adalah jarak antara titik tumpu dengan kuasa/gaya. Lalu keuntungan mekanik yang dapat diperoleh dari pengungkit adalah KM = W/F atau KM = lk/lb.

Tuas terbagai menjadi tiga jenis, yaitu:

Tuas jenis pertama

Tuas jenis ini memiliki titik tumpu yang terletak antara titik kuasa dan titik beban. Contoh tuas jenis pertama antara lain neraca lengan, linggis, gunting dan pencabut paku (catut).

Tuas jenis kedua

Selanjutnya tuas jenis kedua, tuas ini memiliki titik beban yang terletak di antara titik tumpu dan titik kuasa. Contoh tuas jenis kedua adalah gerobag dorong, pembuka tutup botol dan pemotong.
kertas

Tuas jenis ketiga

Terakhir tuas jenis ketiga, tuas ini titik kuasanya terletak di antara titik tumpu dan titik beban, contoh tuas jenis ketiga adala sekop dan jepitan benda.

Roda berporos

Roda berporos adalah pesawat sederhana yang menggunakan roda dan mempunyai poros pada tempat berputarnya roda. Pemanfaatan roda berporos ini dapat digunakan untuk memindahkan benda dengan mudah tanpa mengeluarkan banyak gaya. Contoh roda berporos antara lain adalah gerobak, sepeda, mobil, setir, dan troli.

Keuntungan mekanis yang diperoleh dari roda berporos adalah KM= Rroda/Rpros, dimana Rroda yang dimaksud adalah jari-jari roda (m) dan Rporos adalah jari-jari poros (m).

Bidang miring

Jenis pesawat sederhana, yaitu bidang ming banyak digunakan oleh para pekerja untuk mengangkut dan mengangkat benda yang berat. Misalnya seperti ingin mengankat barang ke dalam truk.

Konsepnya seperti ini, bidang yang diletakkan dengan posisi miring atau membentuk susut tertentu dengan lantai, dapat memperkecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat atau memindahkan benda, sehingga semakin kecil sudut kemiringannya, maka semakin kecil gaya yang diperlukan. Lalu, keuntungan mekanis yang diperoleh pada bidang miring adalah KM = W/F = s/h.